Monday 31 March 2014

Awas Fenomena "jilboobs"!


Belum dua bulan muslimah sedunia memperingati Hari Hijab Internasional (1/2/2014). Tiba-tiba beberapa pekan ini, Muslim Indonesia digegerkan oleh fenomena “jilboobs” melalui sebuah akun Facebook bertajuk serupa.

Pernahkah Anda dengar kata jilboobs?

Salah seorang mahasiswi Universitas Hasanuddin mendengarnya kemarin (30/3/2014). Karena penasaran, maka ia bertanya kepada “Mbah Google”.

Innalillahi rooji’uun, ternyata itu adalah istilah yang digunakan untuk menjuluki wanita berjilbab tetapi berpakaian ketat. Sungguh sebuah penistaan terhadap muslimah.

Berdasarkan data penelusuran, “jilboobs” terdokumentasi dalam bentuk blog berisi kumpulan foto candid para wanita “jilboobers” sejak tahun 2009 dan fanpage-nya pada Facebook sejak (1/2014).

Dapat dipastikan, “jilboobs” tengah menjadi demonologi Islam (penyetanan Islam-red). Ia menjadikan Islam tampil dalam bentuk yang nista. Muslimah disuguhkan sebagai bahan tertawaan sekaligus pelecehan seksual para komentator dan blogwalker yang didominasi pria Indonesia dan Malaysia.

Rupanya dakwah perlu digiatkan kembali agar muslimah menyadari hakikat jilbab adalah menutup aurat, bukan membungkus aurat seketat-ketatnya. Na’udzubillahi mindzalik.

Saatnya semua muslim Indonesia baik secara pribadi maupun yang tergabung dalam ormas-ormas Islam menyeru dan mendesak Majelis Ulama Indonesia untuk menjatuhkan fatwa haram atas jilbab yang tidak sesuai syari’at Islam. Sebagai muslimah, keawaspadaan adalah utama, sebab boleh jadi foto anda terpampang pada salah satu situs bertajuk “jilboobs”. Astaghfirullohal adziim. (adibahasan/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/04/01/fatwakan-haram-jilboobs.html#sthash.3Obe608I.dpuf

Junta Militer Mesir Bertindak Seperti Dajjal?


Belum pernah ada sepanjang sejarah umat manusia, terjadi penjatuhan hukuman massal oleh pengadilan seperti di Mesir. Di mana pengadilan militer Mesir menjatuhi hukuman mati terhadap hampir 600 anggota Jamaah Ikhwan dan pendukung Presiden Mohammad Mursi. Mereka dituduh melakukan pembunuhan. (Padahal) Semua tidak pernah dilakukan oleh anggota Ikhwan maupun pendukung Presiden Mursi.
Satu-satunya kesalahan dan kejahatan mereka yang dijatuhi hukuman mati itu, hanyalah (karena) mereka menjadi anggota dan pemimpin Ikhwan. Tidak ada yang lain. Junta militer Mesir bertujuan ingin menghancurkan Jamaah Ikhwan sampai ke akar-akarnya. Ikhwan sudah menjadi ancaman yang sangat berbahaya dan menakutkan bagi rezim di negara-negara Arab dan Teluk.
Tindakan rezim junta militer Mesir yang dipimpin oleh Marsekal Abdul Fattah al-Sissi sangat biadab, brutal, tidak berperikamanusiaan, menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan, dan melanggar hak-hak dasar kehidupan manusia. Belum pernah ada bandingan kejahatan yang dilakukan oleh rezim junta militer Mesir dengan rezim manapun di dunia. Bahkan, kejahatan kemanusiaan di Rwanda pun, masih belum berbanding dengan kejahatan yang dilakukan oleh Marsekal al-Sissi.
Junta militer Mesir bukan hanya mambantai Muslim Mesir secara brutal dan biadab terhadap ribuan pendukung Presiden Mursi, tetapi juga menangkapi puluhan ribu anggota Ikhwan, dan memasukkan mereka ke dalam penjara militer, menyiksa mereka secara keji. Inilah langkah militer Mesir, sesudah mereka menggulingkan Presiden Mohammad Mursi.
Semua bermula, ketika Jamaah Ikhwanul Muslimin memenangkan pemilihan parlemen dan presiden Mesir pada tahun 2012. Kemenangan Ikhwan sangat menakutkan Zionis- Israel dan negara-negara Barat. Tentara Mesir dan kaum liberal terlalu takut. Karena Ikhwan dikhawatirkan akan mengakhiri penjarahan asset negara melalui kekuasaan mereka sejak tahun 1952.
Tentara dan kaum liberal takut nasib mereka diberangus, saat kaum Islamis berkuasa dipimpin oleh Mursi. Kalangan liberal selama ini membiarkan tentara berkuasa dengan sangat korup dan menjarah asset negara melalui kekuasaan mereka, dan membiarkan kehormatan bangsa Mesir terinjak-injak oleh kepentingan asing.
Ketika pemerintahan Gamal Abdel Nasser yang terdiri dari sejumlah perwira tentara, kemudian dilanjutkan oleh Kolonel Anwar Sadat, dan Marsekal Hosni Mubarak, tentara Mesir menguasai lebih dari 60 persen ekonomi Mesir. Banyak mantan perwira militer menduduki jabatan-jabatan strategis di sektor publik dan swasta .
Namun, akibat revolusi Arab (Arab Spring) tampaknya semua ini akan berubah. Pemilihan umum yang bebas diselenggarakan untuk pertama kalinya dalam sejarah negara di Mesir. Ikhwan menang mayoritas di parlemen , Dewan Syura dan pemilihan presiden.
Sebuah konstitusi yang disusun oleh parlemen dan Dewan Syura telah disetujui oleh mayoritas rakyat dalam referendum yang bebas dan adil. Inilah sebuah perjuangan terbesar yang dilakukan oleh Jamaah Ikhwan, dan berhasil mengubah konstitusi Mesir, dan menjadikan Syariah Islam sebagai sumber hukum tertinggi dalam undang-undang di Mesir.
Terlepas dari kemenangan yang sudah dicapai oleh Jamaah Ikhwan ini, tetapi masih sangat jauh dari pengusaan terhadap “Negara”. Kekuatan lama (rezim Mubarak) masih mengontrol dan memerintah negara Mesir. Peradilan masih didominasi oleh hakim yang dipilih oleh Presiden Hosni Mubarak.
Presiden Mohammad Mursi dan pemerintahannya tidak memiliki kontrol atas tentara, polisi dan intelijen. Sementara kaum liberal dan tentara yang didukung kekuatan asing melakukan intervensi, terutama Amerika Serikat, Israel, Arab Saudi dan negara Teluk, mendukungnya (untuk) penggulingan Presiden Mohammad Mursi.
Kemudian, Israel tahu bahwa Ikhwan satu-satunya kekuatan yang telah berperang melawan milisi teroris Yahudi pada tahun 1948, sebaliknya tentara Arab membantu orang-orang Yahudi atau berdiri diam.
Penguasa negara-negara Arab dan Teluk meyakinkan para jenderal tentara Mesir dengan dukungan politik dan keuangan mereka secara penuh. Mereka khawatir bahwa para raja, pengeran dan perdana menteri dan keluarga mereka, sangat takut dan cemas, serta merasa terancam, jika Ikhwan mengakar di Mesir.
Satu-satunya jalan, Ikhwan harus dimusnahkan dari bumi Mesir, dan memberikan dukungan tanpa batas kepada rezim junta militer Mesir, membantai secara massal pendukung Mursi dan membantai mereka serta memenjarakan mereka.
Tentara Mesir menggulingkan Presiden Mursi, membunuh ribuan demonstran pendukung Mursi di Rabi’ah al-Adawiyah, ribuan anggota dan pemimpin Ikhwan , termasuk Presiden Mursi dimasukkan ke dalam penjara, mereka dengan tuduhan makar dan terorisme. Sangat luara biasa tindakan rezim militer Mesir terhadap Ikhwan.
Pada 25 Desember tahun lalu , Mesir menyatakan Ikhwan sebagai “organisasi teroris”. Sekarang anggota Ikhwan di dalam dan luar negeri ditangkap, terutama di negara-negara Teluk dengan tuduhan sebagai “terorisme”.
Pengadilan Mesir melangkah lebih jauh dan menyatakan Hamas, Gerakan Palestina yang menguasai Jalur Gaza , sebagai organisasi “teroris”. Tentu, Zionis-Israel sangat senang dengan perkembangan di Mesir.
Para pemimpin Israel secara terbuka mengungkapkan kegembiraan mereka atas perkembangan di Mesir dan menyatakan bahwa Israel merasa aman dan pemimpin Israel dapat tidur dengan nyenyak. Benar-benar tentara Mesir dan Marsekal Abdul Fattah al-Sissi merupakan ‘budak’ Israel. Junta militer Mesir seperti ‘Dajjal’ yang nyata sekarang?
Kejahatan Zionis-Israel terhadap bangsa Palestina masih belum sebanding dengan kejahatan yang dilakukan rezim junta militer Mesir. Rezim militer Mesir bukan hanya membantai Muslim, tetapi menghancurkan asset yang paling penting bangsa Mesir, yaitu Jamaah Ikhwan. Tetapi, Dunia Islam dan gerakan-gerakan Islam di seluruh dunia, tidak ada yang bersuara atas kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Mesir. Wallahu a’lam.
voa-islam.com

MAKNA KEMENANGAN AKP DALAM PEMILU LOKAL


Oleh : Ahmad Dzakirin

Seperti banyak diprediksikan bahwa perseteruan Erdogan versus Fethullah Gulen tidak banyak menggerus perolehan suara AKP dalam pemilu lokal, 30 Maret 2014. Bahkan, operasi anti korupsi yang dilancarkan elemen Gulenis dalam birokrasi tidak banyak mengubah preferensi politik rakyat Turki. Rakyat Turki tampaknya sebangun dengan persepsi yang dicitrakan Erdogan bahwa operasi 17 Desember adalah kepanjangan kepentingan aksi dengan menggunakan aktor-aktor lokal. 38 persen, namun sedikit lebih rendah dari pemilu legislatif 2011, hampir 50 persen.

AKP memenangi pemilu lokal dengan range perolehan suara, 44 hingga 47 persen. Perolehan suara ini lebih besar dari perolehan suara AKP dalam pemilu lokal 2008,

Kontestasi terpanas terjadi di Istanbul dan Ankara. Dua kota besar inimenjadi ajang pertaruhan kredibilitas AKP dan menjadi vocal point aksi massa anti pemerintah para lawan politik Erdogan. Apakah AKP bertahan atau sebaliknya meluncur turun laiknya papan seluncur dimata kaum urban dan terdidik.

Kemenangan AKP di Istanbul dan Ankara tak pelak membantah tesis nyinyir tersebut. Suara AKP ternyata tetap tak tergoyahkan. Tesis kebangkrutan AKP dikalangan melek politik dan urban tidak terbukti. Partai besutan Erdogan ini masih kuat mendapat mandat masyarakat Turki, termasuk bahkan dukungan di kalangan urban, terpelajar dan mayoritas kalangan konservatif yang menjadi basis utama konstituensi Erdogan maupun Fethullah Gulen sendiri.

Berikutnya, keinginan Gulen untuk mendelegitimasi AKP dan Erdogan gagal. Gerakan Hizmet bentukan ulama yang berdomisili di Pennsylvania, AS ini memang kuat secara sosial dan finansial di Turki. Namun, kampanye anti pemerintah oleh para Gulenis tidak banyak mempengaruhi pilihan mayoritas konservatif yang menjadi segmen pemilih paling luas di Turki. Pelbagai analisis menyebutkan suara AKP akan tergerus 5 hingga 10 persen karena faktor jejaring politik Gulen. Namun, fakta berbicara lain. Mayoritas kalangan konservatif dan kelas menengah ternyata memiliki pilihan rasionalnya tersendiri. Mereka tidak mengaitkan kedekatan kulturalnya dengan sang Hoca Gulen dengan preferensi politik. Mereka boleh jadi tidak menyukai style kepemimpinan Erdogan, namun ketidaksukaan itu tidak serta merta menghilangkan objective yang lebih besar.

Dapat dikatakan, sukses AKP dalam pemilu lokal kali ini, pertama, sukses konsolidasi mayoritas pemilih konservatif yang menjadi basis konstituensinya. Kedua, sukses konsolidasi internal. Kontribusi sangat penting itu ada dalam pilihan politik bijaksana, Abdullah Gul, tokoh berpengaruh kedua di AKP. Gul terang-terangan menolak provokasi kelompok sekuler dan Gulenis agar melawan Erdogan.

Kemenangan AKP ini adalah mandat bagi Erdogan dalam menjalankan agenda politik dan bahkan kepemimpinannya. Sayang, jika tokoh sekaliber Gulen gagal melihat siapa seharusnya yang layak menjadi sekutu sebenarnya untuk kepentingan Turki dan dunia Islam.

Wallahu a'lam.

Sekali PKS tetap PKS

Oleh : Supadillah

Pilih partai harus jeli. Agar tidak menyesal di kemudian hari. Tapi kalau saya, cara yang saya pilih adalah dengan merasakan terlebih dahulu masuk sebagai anggota partai itu. Inilah yang saya lakukan sejak dulu.

Keluarga saya (seperti keluarga lainnya) dulunya berbendera Golkar. Alasan pilih Golkar sederhana (tapi menggelitik): sebagai bentuk terimakasih pada Pak Harto karena program transmigrasi. Selain itu tidak. Dikemudian hari saya tahu kebobrokan Golkar yang luar biasa dan sistemik, saya pindah partai.

Tahun 1999, saya masuk PDI Perjuangan, dengan alasan ikut-ikutanan teman. Mayoritas anak muda pada waktu itu masuk PDI. Keren dan sangar katanya. Merah membara, biar dibilang wah kalau masuk bendera merah. Saya pun termasuk fanatiknya waktu itu. Sampai2 beberapa baju saya pun digambar, bersamaan teman2 menggambar baju mereka dengan moncong putih. Kamar saya pun tidak luput dari lambang moncong putih.

Tahun 2004, saya menjadi kader PKB. Ikut2an nempel spanduk, stiker dan lainnya dari partai milik keluarga NU. Tidak nyaman disana, tapi saya bertahan disana.

Sampai pada saat saya kuliah, pada tahun 2006, saya bertemu dengan teman-teman dan senior saya di kampus. Di kos-kosan itulah saya mengenal kader PKS. Saya ingat benar, mereka tidak mengenalkan saya tentang PKS melainkan saya yang mendekati mereka untuk bertanya-tanya tentang PKS.

Luar biasa lengkap dan sempurnanya PKS. Itulah yang saya rasakan saat mengetahui PKS. Sejak itu, saya putuskan untuk menjadi kader PKS. Tidak ada rencana untuk lama di PKS, seperti biasanya saya memasuki sebuah partai. Saya hanya ingin tahu dan merasakannya saja. Kalau tidak cocok, maka saya akan keluar. Kalau cocok, saya akann bertahan.

Alhamdulillah, PKS pas dihati saya. Maka sejak tahun 2006 hingga sekarang dan semoga nanti, saya akan tetap ada di PKS. Sekali PKS tetap PKS. Abis, PKS keren sih.

Dan pada pemilu 2014 yang tinggal menghitung berapa hari lagi ini, saya insya Allah akan pilih PKS.

Analis Politik: Kemenangan Erdogan Kemenangan Rakyat Gaza


Analis politik Ibrahim Madhun menilai kementangan partai PM Turki Receb Thayyib Erdogan merupakan kemenangan sekutu penting dari para sekuti perlawanan dan pemerintah Palestina di Jalur Gaza. Dia menegaskan bahwa kemenangan Erdogan dan komitmennya memberi ketenangan kepada pemerintah Palestina dan memberinya titik-titik kekuatan di kawasan regional.

Madhun menyatakan bahwa kemungkinan pencabutan blokade atau pengendoran blokade atas Jalur Gaza aka menjadi lebih tinggi akibat kegigihan Turki dari Erdogan. Dia menjelaskan bahwa semua kemungkinan terbuka.

Dia mengatakan, “Masalahnya tidaklah mudah. Namun kegigihan Turki dan kekuatan yang diperoleh Erdogan dari masyarakat dan rakyatnya akan memperkuatnya di dalam negeri dan di luar negeri. Ini memberi prioritas bagi isu pencabutan blokade atas Jalur Gaza dan dia memiliki kemauan positif terhadap masalah ini.”

Analis politik Palestina ini menjelaskan bahwa sikap Erdogan terhadap isu pencabutan blokade atas Jalur Gaza, persyaratannya yang jelas kepada penjajah Zionis dan kegigihannya atas permintaan ini akan memberi harapan bagi pemerintah dan penduduk Palestina di Jalur Gaza bahwa masa depan membawa secercah cahaya di unjung terowongan blokade. (asw/pip)

Jokowi, PDIP, dan Suara Kristen dalam Pemilu

Oleh: Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi, Pengamat Politik Islam

    “KALAU dia seorang Muslim yang jujur atau seorang Kristen yang tulus, agama yang dipeluknya itulah yang akan mempengaruhi sikap hidupnya, di luar atau di dalam parlemen, di rumah atau di Sidang Kabinet, dalam hidup pribadi atau hidup bernegara. Dia akan berusaha melaksanakan segala tugasnya bernegara, menurut yang diridhai oleh Tuhan yang dia percayai. Dan dia akan menolong agamanya dengan kekuasaan yang diberikan negara kepadanya menurut kemungkinan-kemungkinan yang ada. Begitulah dia, kalau dia Islam. Begitulah dia, kalau dia Kristen.” [Buya Hamka]

KAMIS (27/3) Komisi Kerawan Konferensi Waligereja Indonesia (Kerawam KWI) menyelenggarakan Misa Perutusan untuk para calon legislatif (caleg) Jakarta dan sekitarnya. Misa diadakan di ruang pertemuan kantor KWI, jalan Cikini II, Jakarta.

Hadir dalam misa itu sekitar 70 orang. Terdiri dari pengurus Kerawam KWI, para caleg Jakarta dan sekitarnya, serta para pemerhati. Intensi misa dilakukan untuk mohon berkat bagi para caleg, agar bisa berjuang dengan semangat dan hati nurani yang baik.

Dalam pertemuan itu, Sekretaris Kerawan KWI Romo Prapta, menegaskan bahwa Gereja memiliki perhatian pada kehidupan politik, seperti terungkap dalam surat gembala para uskup yang dikeluarkan untuk menyambut pemilihan caleg pada 9 April mendatang.

Dalam sambutannya, Romo Prapta mengingatkan bahwa dalam surat gembala itu para uskup minta agar umat Katolik ikut memilih. Sedangkan Krisantono mengatakan bahwa para caleg bukan wakil Gereja atau paroki, tetapi mereka adalah wakil partai mereka masing-masing. Namun mereka adalah caleg yang beriman Katolik, yang dipanggil untuk menyampaikan dan menjadi saksi semangat Kristus dalam karya mereka, antara lain dengan memperjuangkan kebenaran, keadilan dan kejujuran dalam sepak terjang mereka sebagai wakil rakyat.

Himbauan untuk membawa “Misi Kristiani” dalam pemilu nanti juga disuarakan Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI). Dalam sidang Majelis Pekerja Lengkap PGI 2014 di Merauke, Papua, mereka menganjurkan agar warga gereja ikut secara aktif berpartisipasi dalam Pemilu 2014 dan tidak “golput.”  Salah satu alasan PGI agar warga Kristiani memilih adalah perintah Bible agar warga Kristen turut dalam pembangunan nasional. PGI menulis:

Dalam Sidang Raya PGI 1972 di Pematang Siantar, Sumatera Utara, berdasarkan Lukas 4:18-19, gereja-gereja menegaskan bahwa “Injil adalah ‘Kabar Baik’ yang diperuntukkan bagi setiap orang. Injil yang konkrit memasuki berbagai persoalan konkrit manusia. Gereja-gereja diajak dan didorong untuk melibatkan diri dalam pembangunan nasional, sebab di sanalah Kabar Baik didengar dan dirasakan, asal saja berbagai upaya itu dilakukan dengan memperhatikan keadilan, martabat manusia, kesejahteraan dan sebagainya. Manusia tidak boleh dikorbankan bagi pembangunan, melainkan pembangunan untuk manusia. Itu berarti bahwa gereja-gereja tidak boleh lagi mengurung dirinya dalam tembok-tembok gereja (ghetto). Gereja harus memasuki seluruh bidang kehidupan, termasuk bidang politik.”

Seruan yang termaktub dalam pesan pastoral ini kemudian dibacakan secara langsung Ketua Umum PGI Pendeta AA Yewangoe dan Kepala Biro Penelitian dan Informasi PGI Hendri Lokra dalam konferensi pers pada 12 Februari 2014 di Jakarta.

Melihat dua organisasi besar Kristen di Indonesia ini, kita bisa melihat bagaimana persiapan kelompok Kristen dalam menyambut Pemilu tahun 2014. Lantas ke manakah suara mereka akan disalurkan?

PDIP dan Afiliasi Kristen

Meski kedua lembaga Kristen itu tidak merekomendasikan partai tertentu bagi jemaatnya, namun umat Islam dapat belajar dari sejarah politik Kristen di era efromasi dan gerakan yang mereka lakukan dalam “berbenturan” dengan umat Islam.

Dalam kasus ini, maka Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi mitra strategis utama bagi Kristen. Bahwa Kristen menerapkan strategi tebar jaring dengan “menanam” para kadernya di berbagai parpol, itu pasti. Namun afiliasi utama Kristen tetap berada di PDIP.

Tahun 2004, misalnya, umat Islam tentu masih ingat dengan manuver Partai Damai Sejahtera (PDS) dalam memberikan suaranya kepada Megawati dalam Pemilu Presiden tahun 2004. Ketika akan bergabung dengan kubu Megawati-Hasyim Muzadi, PDS mengajukan sejumlah syarat, antara lain pencabutan SKB Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama Nomor 1/1969 dan UU Sisdiknas.

SKB 1/1969 ini berisi antara lain: setiap pendirian rumah ibadat perlu mendapatkan izin dari kepala daerah atau pejabat pemerintahan di bawahnya yang dikuasakan untuk itu. Sedangkan UU Sistem Pendidikan Nasional berisi antara lain kewajiban sekolah untuk menyediakan guru agama sesuai dengan agama siswa.

Dengan dua juta suara pendukung, PDS secara tegas berusaha menyuarakan aspirasi kelompoknya. Tuntutan PDS itu diterima PDIP sehingga para pendeta beramai-ramai mulai berkampanye unsuk suksesnya pasangan tersebut.

Mengapa kelompok Kristen begitu alergi terhadap SKB 1/1969 tersebut? Mereka selalu beralasan bahwa Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 1969, itu adalah “bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, Tap MPRS No XX/MPRS/1966, Hak Asasi Manusia untuk beribadah, menafikan kebebasan beribadah umat Kristen dan Katolik di Indonesia, serta menumbuhkan fanatisme sempit pada umat beragama lain.”

Permintaan PDS kepada Mega untuk mencabut UU Sisdiknas juga selaras dengan misi Kristen dalam bidang pendidikan. Mereka tahu betul PDIP adalah partai yang paling lantang menolak UU yang menerangkan bahwa “tujuan pendidikan adalah membuat siswa beriman” . Saat palu diketuk tahun 2003 oleh DPR dengan musyawarah, Fraksi Partai PDIP menolak hadir.

Mereka melakukan berbagai macam cara untuk menjegal RUU ini. Dari mulai melakukan konsolidasi internal yang dipimpin langsung Megawati hingga menyerukan partai lainnya untuk menunda pengesahan RUU Sisdiknas.

Langkah partai bermoncong putih inipun menimbulkan kecaman dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sekum MUI saat itu, Din Syamsuddin, menyatakan klaim PDIP bahwa pengesahan RUU Sisdiknas akan menimbulkan konflik di masyarakat tidak beralasan.

Sebab, pasal-pasal dalam RUU Sisdiknas terutama pasal 13 ayat 1 A, tidak hanya menguntungkan umat Islam, tetapi juga umat lainnya karena pengajaran agama akan dilakukan oleh guru yang seagama.

Sementara itu komisi VI DPR RI yang menangani pembahasan RUU Sisdiknas Taufikurrahman Saleh menyatakan, masyarakat tidak perlu gelisah dengan tertundanya pengesahan RUU Sisdiknas tersebut. Menurut Taufik, RUU tersebut tidak menguntungkan ataupun merugikan kelompok tertentu.

Akhirnya Wakil Ketua DPR AM Fatah menegaskan bahwa RUU Sisdiknas akan tetap disahkan walaupun diboikot oleh PDIP. Pengesahan ini harus dilakukan guna menghindari adanya konflik-konflik konflik horizontal di tengah masyarakat.

Saat Megawati lengser menjadi presiden, kegigihan PDIP di front terdepan dalam membela kelompok Kristen tidaklah pudar. Saat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin terbukti melakukan kecurangan, PDIP justru tampil membela.

Bersama aktivis liberal, PDIP menuntut agar pemerintah mengeluarkan izin pembangunan bagi Gereja yang telah memalsukan tanda tangan warga itu. Tidak tanggung-tanggung, Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), organisasi sayap PDI-P, Hamka Haq turun gunung untuk membela gereja. Hamka Haq mengatakan  pembelaan partainya terhadap GKI Yasmin justru dilandasi semangat menyebarkan “Islam kebangsaan”.

“Siapa yang menjaga Islam di Papua, di Nusa Tenggara Timur. Ya, orang kuat di sana yang mungkin dari kalangan Kristiani. Kami bilang sama mereka, gereja mereka di sini kami jaga juga, jadi tolong masjid kami juga mereka jaga,” kata Hamka Haq.

Pernyataan Hamka Haq yang dinilai banyak kalangan sebagai Profesor Liberal ini tentu sangat naif. Karena selama ini PDIP tidak pernah terdengar dalam pembelaan terhadap muslim minoritas di daerah-daerah basis non muslim. Di mana suara pembelaan PDIP terhadap umat Islam dalam raperda kota Injil? Di mana suara PDIP dalam pembelaan umat Islam di NTT saat adzan dilarang di Kupang Barat dan pesantren mereka nyaris dibakar? Dan di mana suara PDIP dalam pembelaan ratusan pelajar muslimah yang dilarang memakai jilbab di Bali?

Tindakan culas dari GKI Yasmin jelas membuat masyarakat marah dan resah. Umat Islam di Bogor tidak melarang kelompok Kristen membangun gereja dan beribadah. Asal sudah memenuhi ketentuan syarat dan perundang-undangan. Karena umat Islam dikenal sangat toleran.

Tak terima dicurangi, warga kemudian meneruskan kecurangan ini ke pengadilan.  Izin Mendirikan Bangunan (IMB) GKI Yasmin akhirnya dicabut, dan kasasinya ditolak Mahkamah Agung (MA). Dan lagi-lagi PDIP tidak puas dengan keputusan itu dan mencabut dukungannya terhadap Walikota Bogor Diani Budiarto.

Jokowi: Menguntungkan Kristen

Dengan rentetan kisah kelompok Kristen dan kegigihan PDIP dalam melakukan advokasi seharusnnya membuat umat Islam belajar bahwa Jokowi bukanlah pilihan yang menguntungkan bagi Islam. Jokowi tidak memiliki track record membanggakan dalam pembelaanya terhadap umat Islam.

Sebaliknya, selama Jokowi memimpin umat Islam kerap dirugikan dengan kebijakan Jokowi dalam “menaikkan” Kristen. Pengalaman pemilihan gubernur Jakarta bisa jadi contoh bagi umat Islam. Saat meninggalkan Solo, Jokowi memberikan jalan gratis bagi Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo untuk melenggang ke kursi Walikota Solo.

Begitu juga dengan DKI Jakarta.  Dikenal sebagai daerah dengan basis muslim yang kuat (Betawi), Jokowi justru mulai membuka front kepada umat Islam dengan menunjuk Lurah Kristen Susan Jasmine untuk memimpin warga Lenteng Agung. Move jokowi dengan wakilnya Ahok ini menimbulkan ketegangan Umat Islam di daerah selatan Jakarta itu.

Menurut warga setempat, selama Susan menjabat sebagai Lurah Lenteng Agung, dampak negatifnya langsung terasa, seperti tergerusnya etika pergaulan sosial yang sudah membudaya di masyarakat Lenteng Agung. Ucapan salam diganti menjadi ‘selamat pagi’ atau ‘good morning‘ bukan ucapan salam layaknya mayoritas warga Lenteng Agung

Berhari-hari umat Islam menggelar demonstrasi untuk menolak Susan. Mereka pun menggalang dukungan untuk mendesak Jokowi mencabut kebijakannya. Merespons gejolak warga tersebut, Mendagri Gamawan Fauzi menyarankan supaya Jokowi mengevaluasi penempatan Susan. Akan tetapi, penolakan warga dan saran Mendagri dinilai sebagai betuk sektarianisme dan politisasi Suku Agama Ras dan antar Golongan (SARA).

“Jangan sampai urusan agama dibawa-bawa ke sana,” kata Jokowi.

“Perlawanan” terhadap himbauan Mendagri pun juga dilakukan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kecipratan popularitas Jokowi, dan mengaku putra ideologis Bung Karno itu.

Usai menyampaikan pidatonya pada Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2013, dengan berapi-api Ahok menyatakan sikapnya. “Kami akan tetap pertahankan Lurah Susan. Kami tidak akan geser dia karena masalah SARA dan persaingan di dalam. Kita hidup di negara Pancasila. Pengangkatan dan pemberhentian kami pertimbangkan berdasarkan prestasi,” ujar Ahok.

Maka sangatlah beralasan jika Umat Islam mulai membaca bahwa move politik Jokowi menjadi calon presiden, akan mengulangi langkah Jokowi di Solo. Bukan tidak mungkin inilah jalan yang akan menjadi ruang besar Ahok untuk menduduki kursi Gubernur di Jakarta.

Tentu tahun 2014 akan menjadi pertarungan politik bagi Umat Islam. Di sinilah solidaritas umat Islam diuji setelah dirongrong aliran sesat, dan kini afiliasi suara Kristiani akan kembali berhadapan dengan umat Islam dalam kontestasi bernama Pemilihan Umum 2014.

“Demikianlah seruan kita, dengan tulus dan ichlas. Sekalipun jika saudara-saudara menolak seruan mencari titik pertemuan itu, tidak apa. Kita akan masih dapat hidup berdampingan secara damai dan ragam. Hanya satu saja permintaan kami : Isyhaduu Bi Anna Muslimun!“ [Mohammad Natsir]

Beginilah Bosnia dan Gaza Rayakan Kemenangan AKP Turki


Kemenangan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) dalam Pemilu Lokal Turki bukan hanya dirayakan di dalam negeri. Kemenangan partai pimpinan Erdogan yang telah lama menunjukkan keberpihakannya pada dunia Islam itu juga disambut gembira di Balkan dan Timur Tengah, khususnya Palestina.

Dikutip dari Worldbulletin, di Balkan, kemenangan AKP dirayakan di jalan-jalan ibukota Bosnia Sarajevo serta di kota Macedonia Skopje, di mana Perdana Menteri Erdogan memiliki banyak pengagum. Selama perayaan, pidato kemenangan oleh Perdana Menteri Turki ditransmisikan pada layar.

Kepada orang-orang Balkan, Erdogan mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah berdoa untuk kesuksesan pemilu lokal Turki.

Sejumlah warga Palestina juga turun ke jalan-jalan di Gaza melambaikan bendera Turki bersama bendera Palestina dan Mesir dalam perayaan kemenangan Erdogan .

Pemerintah Jalur Gaza dan gerakan Hamas yang berkuasa pada hari Senin (31/3) mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dan partainya atas kemenangan di pemilu lokal Turki.

"Kami mengucapkan selamat kepada Turki atas keberhasilan demokrasi dan kami berharap pemilu ini akan mendorong lebih banyak perkembangan dan kemajuan di Turki," kata juru bicara pemerintah Gaza Ihab al-Ghusain kepada Anadolu Agency.
Perayaan kemenangan AKP di Macedonia
Al-Ghusain, dalam hal ini, menyuarakan harapan bahwa hasil pemilu akan mendorong Turki untuk memperluas dukungan lebih lanjut kepada "orang-orang yang dianiaya" dan perjuangan Palestina.

"Turki selalu mengadopsi sikap mendukung perjuangan Palestina," kata al- Ghusain. "Dan kami percaya ini hasil pemilu ini akan lebih meningkatkan dukungan pemerintah Turki untuk perjuangan Palestina."

Sementara itu, juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri menghubungkan kemenangan pemilihan AK Partai untuk "upaya besar" di tingkat lokal dan posisi yang mengagumkan vis - à - vis negara Islam secara umum dan masalah Palestina secara khusus.
Perayaan kemenangan AKP di Gaza
Perayaan kemenangan AKP di Gaza
"Kami yakin kemenangan ini akan digunakan untuk melayani kepentingan rakyat Turki dengan sebaik-baiknya," kata Abu Zuhri . "Ini juga akan meningkatkan pengaruh Turki di tingkat regional dan internasional."

Jutaan pemilih Turki memberikan suara di seluruh Turki pada hari Ahad (30/3). Segera setelah pemungutan suara berakhir, hasil awal menunjukkan kemenangan besar partai Erdogan.

Hingga berita ini dimuat, AKP meraih kemenangan mayoritas dengan mengantongi 45,56 persen. Sedangkan partai oposisi terbesar, CHP, memperoleh 27,9 persen. [IK/bersamadakwah]

PUTIN DAN IZETBEGOVIC UCAPKAN SELAMAT KEPADA ERDOGAN


ANKARA- Presiden Rusia Vladimir Putin merupakan kepala negara pertama yang mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan via telpon pada hari Senin atas kesuksesan partainya memenangkan pemilu lokal yang dilaksanakan pada 30 Maret.

Selain pemimpin Rusia Putin, Bakir Izetbegovic, anggota Kepresidenan Bosnia dan Herzegovina representatif dari etnis Bosnia yang merupakan putra mendiang Presiden Bosnia, Alija Izetbegovic juga mengucapkan selamat atas kesuksesan Perdana Menteri Erdogan dalam pemilihan kepala daerah. Dalam pesannya yang diterbitkan oleh Izetbegovic, ia mengacu pada hasil yang diperoleh oleh AK Party dalam pemilu hari Minggu sebagai " kemenangan yang luar biasa. "

Keberhasilan Partai Keadilan dan Pembangunan ( AKP) dalam pemilu lokal pada hari Minggu tidak hanya dirayakan di seluruh kota-kota di Turki namun juga dirayakan dengan antusias di Bosnia Herzegovina, sebagaimana dilansir oleh Izetbegovic.

"Kami mengikuti dan terus memantau setiap pemilu AK Party dengan kegembiraan seolah-olah pertarungan mereka adalah pertarungan Partai kami sendiri yaitu Partai Aksi Demokratik (SDA) dan Kami juga ikut merayakan setiap keberhasilan di negara persaudaraan kami Turki seolah-olah ini adalah kemenangan kami, "tambah Izetbegovic.

Sumber: dailysabah/beritaturki

Sunday 30 March 2014

HASIL PEMILU TURKI


Dari 97,63 % total lembar suara yang telah dihitung, AK Parti terlihat jauh di depan meraup hampir separuh suara. Hasil yang telah disiarkan kantor berita Turki Anadolu Ajansi menunjukkan:

AK Parti 45.56 %
CHP 27.91 %
MHP 15.16 %
BDP 4.01 %
Lain-lain 7.36 %

Kota besar Ankara dan Istanbul dimenangkan oleh AK Parti, sedangkan Izmir dipegang oleh CHP.

AKP Turki Menang Telak


TURKI - Meski banyak digoncang oleh lawan-lawan politiknya dan di tengah protes akibat pemblokiran situs jejaring sosial, ternyata AKP (Partai Keadilan dan Pembangunan) tetap menang dalam pemilu lokal yang dilakukan kemarin (30/03/2014).

Hasil awal dari pemilihan lokal menunjukkan kenaikan suara signifikan bagi AKP, dengan mengantungi 47,6 % suara dari perhitungan 18,9 persen kotak suara di seluruh negeri .

Aljazeera melaporkan bahwa sisi mengejutkan dari hasil pemilu kali ini adalah bahwa beberapa lokasi yang diklaim sebagai basis kekuatan oposisi, justru memenangkan AKP, termasuk Antalya, Hataa dan Samson.

Hasil awal dari proses pemungutan suara di Istanbul, yang merupakan salah satu kota paling penting dari Turki, setelah penghitungan 21,7 % menunjukkan AKP unggul dengan 49,8 %, sedangkan partai oposisi Partai Rakyat Republik 38 % .

Di tingkat nasional, setelah menghitung 18,9 persen kotak suara, menunjukkan AKP unggul 47,6 %, dibandingkan 25,5 % Partai Rakyat Republik, dan 13,7 % untuk Partai Gerakan Nasional.

Sejak hari Minggu (30/03/2014) Turki rakyat mulai memberikan suara dalam pemilihan kota yang penting bagi masa depan politik PM Recep Tayyip Erdogan, yang tengah menghadapi serangan lawan politiknya tuduhan dua skandal korupsi dan komunikasi telepon yang bocor.

Pemilu lokal ini adalah ujian pertama bagi perdana menteri menjelang pemilihan presiden yang diperkirakan akan diselenggarakan pada bulan Agustus mendatang.

Pidato Kemenangan Erdogan

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan kemarin malam menyatakan kemenangan partainya dalam pemilu lokal. Dia juga mengambil kesempatan untuk memperingatkan pesaingnya bahwa mereka akan 'menanggung akibatnya'.

Partai pimpinan Erdogan unggul dalam penghitungan suara awal. Ini cukup bagi Erdogan untuk menyatakan kemenangan dalam pemungutan suara, yang dilihat oleh banyak kalangan sebagai referendum sebelas tahun pemerintahannya, seperti dilansir situs Arutz Sheva, Senin (31/3).

"Mereka yang menyerang Turki telah kecewa," kata Erdogan saat berpidato di depan ribuan pendukungnya dari balkon markas Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP), partai pimpinannya, di Ibu Kota Ankara.

"Kita akan memasuki gua-gua mereka dan mereka akan menanggung akibatnya. Bagaimana Anda bisa mengancam keamanan nasional kita di Suriah? Suriah saat ini dalam keadaan perang melawan kita," ucap Erdogan mengacu kepada para pendukung Gulen.

Kepada para pendukung Erdogan mengucapkan terimakasih atas segala perjuangannya.

"Kalian telah mendukung perdana menteri kalian, saya sangat berterima kasih," ucap Erdogan.

"Kalian telah melindungi perjuangan bagi kemerdekaan baru di Turki," lanjutnya yang disambut gembira para pendukungnya.

3 Bendera

Kemenangan telak AKP untuk keempat kali berturut-turut disambut gembira pada pendukungnya. Mereka berpawai keliling kota. Diantara mereka ada yang berpawai dengan membawa tiga bendera, Turki, Palestina dan Mesir. Ini sebagai simbol dukungan Turki yang tak pernah berubah untuk Palestina dan Mesir.

*sumber: tajuk.co, merdeka.com, twitter, dll

AKP Turki; 2014 Tahun Kemenangan dan Kemenangan


By: Nandang BUrhanudin
****

30 Maret 2014, menjadi gemerlap kebangkitan AKP Turki pimpinan Erdogan. Terutama setelah diguncang "gosip" korupsi dan skandal kolusi yang dituduhkan partai pembangkang (oposisi). Uniknya prahara yang mendera di dalam negeri, dikendalikan oleh kekuatan asing yang berpusat di Emirates Arab.

Ujian pertama bagi Erdogan adalah Pemilihan Gubernur. Pemilu yang akan menentukan kalkulasi politik Turki ke depan. Terutama pada Pemilu Pilpres tanggal 14 Agustus 2014 mendatang. Namun ternyata, Pemilu Gubernur kemarin, AKP meraih kemenangan telak. Laporan sementara, AKP menang telak di beberapa provinsi tempat asal para petinggi partai AKP. Semisal di tempat Menlu Turki, AKP menang 84 %. Sedangkan di provinsi Erdogan, menang 74 %, dan di provinsi Abdullah Gul, menang 65 %.

Kemenangan telak ini tentu menjadi prestasi tersendiri. Terlebih di tahun 2013, AKP Turki dihadapkan pada 3 peristiwa besar yang mengancam eksistensi AKP.

1. Peristiwa GEzi Park, demonstrasi menentang Erdogan dilakukan secara besar-besaran. Peristiwa yang dipicu persoalan "pelaksanaan aturan ketertiban umum" dihadang demo besar-besaran. Erdogan tidak tinggal diam. Ia pun mengadakan show of force luar biasa. Massa pro Erdogan tumpah ruah. Hal yang membuat gerakan anti Erdogan yang terilhami gerakan Tamarrud anti Mursi, gagal total.

2. Peristiwa Gulen Movement di bulan Juli 2013 yang menyoroti korupsi dan suap di pemerintahan Erdogan. Isu ini dipush oleh polisi dan jaksa Turki. Namun, kembali Erdogan tidak tinggal diam. Sadar AKP dan dirinya yang menjadi target, sedangkan Erdogan dan AKP yakin tidak melakukan apa yang dituduhkan. Erdogan bangkit melawan. Tak tanggung-tanggung, intelejen Turki mengungkap rahasia "kebusukan" para jaksa yang ternyata melakukan transaksi konspirasi bersama Emirates Arab dan tentu atas restu Israel.

3. Kebijakan Erdogan membuka dialog dengan Partai Kurdistan Turki, memberikan hak-hak mendasar sebagai Warga Negara adalah opsi yang membuat AKP mendapatkan simpatik massal dari bangsa Kurdi di Turki.

Setidaknya, hingga tulisan ini dibuat (30/03/14), AKP Turki berhasil meruntuhkan prediksi dan ramalan-ramalan politik AKP. Banyak pengamat menganalisa, jika AKP bisa meraih 40 % saja (turun 10 % dari pemilu 2011), maka AKP dan Erdogan masih layak karena masih di atas 38.8 % dari suara yag diraih pada pemilu 2009. Namun laporan sementara, AKP TUrki berhasil meraih lebih dari 60 % total pemilih. Tentu sebuah hasil yang luar biasa.

Kita sebagai warga Indonesia, tentu berharap AKP TUrki terus maju. Setelah Mesir kembali ke pangkuan Yahudi, harapan kita sebagai muslim adalah Turki. Karena Turki satu-satunya negara Islam yang besar dan kuat, baik secara ekonomi, militer, teknologi, maupun SDM. Jika di Turki bisa meraih 60 %, setidaknya PKS di Indonesia meraih 15 % suara. Semoga!

Massa PKS NTB 'Tenggelamkan' Lapangan Gotong Royong.


Selong--Terik Matahari, ternyata tak mampu mengalahkan gelora semangat kemenangan massa kampanye Partai Keadilan Sejahtera, Nusa Tenggara Barat, Ahad, (30/03/14).

Lapangan umum Gotong Royong, Masbagik, Lombok Timur, menjadi saksi, puluhan ribu kader dan simpatisan PKS, tumpah ruah, memenuhi dan  menenggelamkan stadion berkapasitas 20 ribu penonton itu dengan kostum warna putih. Sementara di luar, gelombang massa PKS masih terus berdatangan, hingga  tertahan di pintu masuk stadion yang menyebabkan antrian panjang mencapai 1 Km.

Meski Presiden PKS, Anis Matta, batal hadir karena delay, orator kebanggan kader PKS itu tetap mampu membakar semangat seluruh massa PKS yang hadir, via hand phone miliknya."Saya percaya, kita sekarang sedang memainkan babak kedua kisah Nabi Yusuf. Kita sudah keluar dari sumur dan sedang berjalan dari sumur ke istana,"  teriaknya yang disambut pekikan takbir.

Anis juga bertanya tentang kesiapan kader-kader PKS NTB, untuk menuntaskan drama ke-2 dari kisah perjalanan PKS menuju Istana," Saudara-saudara siap berjalan ke istana? Kalau sudah siap, angkat tangan saudara-saudara tinggi-tinggi dengan angka tiga, tengadahkan wajah ke langit, kita berdoa bersama." Serunya.

Membludaknya jumlah peserta yang hadir tak lantas membuat suasana ricuh. Kampanye dengan lautan massa berpakaian putih itu tetap damai, tertib, aman dan lancar. (Sym)

TURKI MEMILIH


Masyarakat Turki hari ini, Minggu 30 Maret, di 81 provinsi berbondong-bondong menuju tempat pemilihan suara guna memilih kepala daerah untuk masa tugas 5 tahun ke depan.

Pemilu kali ini diikuti sejumlah 52.695.831 pemilih, yang mana 26.704.757 pemilih wanita dan 25.991.075 pemilih laki-laki. Suara akan dipungut di 194.310 Tempat Pemungutan Suara. Untuk 32 Provinsi di bagian timur, pemilihan mulai pukul 07.00 waktu Turki. Sedangkan provinsi lainnya mulai pukul 08.00.

Adapun partai yang bertanding sejumlah 26 partai, yaitu:

1. Hür Dava Partisi (HÜDA-PAR)
2. Demokratik Sol Parti (DSP)
3. Alternatif Parti (AP)
4. DoÄŸru Yol Partisi (DYP)
5. Toplumsal Uzlaşma Reform ve Kalkınma Partisi (TURK PARTİ)
6. Halkın Kurtuluş Partisi (HKP)
7. Türkiye Komünist Partisi (TKP)
8. Genç Parti (GP)
9. Büyük Birlik Partisi (BBP)
10. Adalet ve Kalkınma Partisi (AK Parti)
11. Muhafazakar Yükseliş Partisi (MYP)
12. Yurt Partisi (YURT-P)
13. Demokrat Parti (DP)
14. Emek Partisi (EMEP)
15. Özgürlük ve Dayanışma Partisi (ÖDP)
16. Millet Partisi (MP)
17. Saadet Partisi (SP)
18. Hak ve Özgürlükler Partisi (HAK-PAR)
19. Liberal Demokrat Parti (LDP)
20. Barış ve Demokrasi Partisi (BDP)
21. Bağımsız Türkiye Partisi (BTP)
22. İşçi Partisi (İP)
23. Halkların Demokratik Partisi (HDP)
24. Cumhuriyet Halk Partisi (CHP)
25. Hak ve EÅŸitlik Partisi (HEPAR)
26. Milliyetçi Hareket Partisi (MHP)

Hasil pemilihan akan diumumkan oleh pihak YSK (Yuksek Seçim Kurulu atau KPU) pada pukul 18.00-21.00. Sebelum pengumuman pihak YSK, seluruh media tidak dibenarkan memberikan berita, perkiraan atau komentar berkaitan hasil pemilihan. Larangan ini dibuka pada jam 21.00 atau bisa sebelumnya dengan berdasarkan keputusan dari YSK.

Beberapa situs yang menyediakan hasil pemilihan sebagai berikut:
http://aasecim.com/
http://secim.haber7.com/
http://secim.haberler.com/2014/

(beritaturki)

PEMILIH TURKI MULAI MEMBERIKAN SUARA MEREKA

Lebih dari 52 juta orang memberikan suara mereka dalam pemilu lokal Turki.

Hari ini Pemilih menuju ke tempat pemungutan suara di 32 provinsi untuk memilih kepala daerah untuk kota dan kabupaten, anggota dewan kota, dan non - partisan ' muhtars ' untuk desa dan lingkungan mereka dari 26 partai yang berbeda.

Lebih dari 52 juta pemilih yang terdiri dari 27 juta perempuan dan 26 juta laki-laki akan memberikan suara mereka di hampir 200.000 kotak suara di seluruh negeri.

Adapun syarat untuk bisa memberikan suaranya maka para pemilih hanya diminta untuk membawa dokumentasi resmi TPS yang menampilkan foto mereka, termasuk kartu identitas, paspor, SIM.

Pemilu ini sangat penting sekali baik itu untuk warga Turki maupun komunitas internasional dan melebihi hanya sekedar pemilihan kepala daerah. Hasil dari pemilu ini bisa membawa dampak yang luas khususnya pada arah politik baik dalam negeri maupun luar negri.

Ini merupakan pemilu pertama sejak protes anti - pemerintah tahun lalu yang terjadi di musim panas dan investigasi anti - korupsi pada bulan Desember.

Sumber: aa/30/03/2014

Wartawan Riau Pos: Ini yang Bikin PKS Beda!


Berlimpahnya massa yang hadir pada Kampanye Akbar PKS Bengkalis di Lapangan Pokok Jengkol Duri, Kecamatan Mandau (29/03/14) mengundang decak kagum banyak kalangan. Meski hanya berlabel tingkat Kecamatan, namun para kader dan simpatisan PKS di Kecamatan Mandau sepertinya enggan menjadikan alasan untuk tidak menghadiri kampanye.

Dalam Kampanye Akbar PKS ini, tak ada artis, hingar bingar musik dangdut, bahkan untuk berangkat ke lokasi kampanye saja tak sedikit para kader dan simpatisan yang harus merogoh kocek sendiri untuk menyewa kendaraan. Bahkan banyak di antaranya yang memilih berjalan kaki untuk mencapai lokasi kampanye.

Hal ini tak luput dari pantauan para wartawan yang hadir meliput kegiatan Kampanye Akbar tersebut. Salah satunya disampaikan oleh Koordinator Liputan Dumai Pos dan Bengkalis Ekspress (Riau Pos Grup) Yusrizal, S.Kom.

Dalam pandangan Yusrizal, perbedaaan mencolok antara PKS dan Partai lainnya adalah soal kader. Dimana para simpatisan dan kader PKS merupakan orang-orang militan yang sungguh-sungguh ingin membesarkan partai serta melepaskan diri dari unsur pragmatisme.

"Sebagai wartawan saya netral. Namun saya harus akui, militansi kader PKS tak ada tandingannya. Sulit sekali rasanya dapat menggoyahkan keyakinan mereka untuk berpaling dari barisan (PKS) ini,".  [ewa/pksbengkalis]

Ahok Ubah Jam Masuk Sekolah Jadi Jam 9, JK : Anak Jadi Malas tak Salat Subuh


Mantan Wakil Presiden RI M Jusuf Kalla (JK) mengritik keras Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), soal rencana memundurkan jam masuk sekolah di DKI Jakarta. Ahok berencana mengubah jam masuk sekolah dari jam 7 pagi menjadi jam 9 pagi.
JK mengingatkan agar jangan sampai perubahan jam masuk sekolah siswa tersebut justru lebih banyak mudarat ketimbang manfaatnya.
Menurut JK, tidak mudah mengubah ritme hidup anak anak dan keluarganya yang sudah terbiasa bangun subuh.
"Lagi pula, anak anak memang harus dibiasakan bangun subuh atau bangun pagi. Sebab sebelum pergi sekolah mereka yang muslim juga harus sholat subuh dulu. Khawatirnya kalau masuknya siang anak anak Indonesia bisa jadi malas bangun pagi," ujar JK yang juga pemilik Sekolah Islam Moderen Athirah terbesar di Makassar.
"Apa jadinya bangsa kita kalau anak anak jadi pemalas semua?" lanjut JK di Jakarta, Sabtu (29/3/2013).
Menurut JK, rata rata rumah tangga di Jakarta, suami-istri adalah pasangan profesional. Jika jam sekolah diubah menjadi jam 9 pagi, lantas siapa yang mempersiapkan anak anak sekolah sebelum berangkat. "Bisa amburadul itu rumah tangga orang," kata JK.
Karena ibu-bapaknya sudah berangkat kerja sedangkan anaknya masih tidur karena masuknya jam 9 pagi. "Setelah ditinggal pergi kerja oleh orang tuanya, siapa yang mengurus anak anak itu di belakang?" sambung JK.
Dan perlu kita fahami, kata JK bahwa tingkat kesegaran berpikir anak anak pada pagi hari jauh lebih bagus ketimbang siang. Jadi kalau jam masuk atau jam belajarnya diubah yang rugi bangsa ini, karena daya serap pelajaran anak anak bisa berkurang belum lagi soal efisiensi.
"Kalau anak anak sekolah masuknya jam 9, pulangnya mau jam berapa, bisa kelaparan semua," kata JK.
Biasanya juga anak anak sekolah, kalau pagi ikut kendaraan orang tuanya dan mereka ada waktu saling berkomunikasi selama dalam perjalanan. Kalau mereka nasuk jam 9 anak anak dan orang tuanya kehilangan waktu sangat berharganya untuk saling berkomunikasi.
Menurut JK, kalau masalahnya di kemacetan maka yang utama harus dilakukan di DKI adalah membenahi sistem transportasi publik, jalan jalan atau subway ditingkatkan, bus dan kereta digandakan.
Sedangkan dalam lingkup sekolah, regionalisasi harus diperketat. Sehingga jarak rumah setiap anak dari sekolahnya tidak berjauhan dan mereka pun tidak butuh waktu tempuh yang lama atau menambah kepadatan lalu lintas.
sumber: tribunnews.com

PKS, Partai Non Expired!


By: Nandang Burhanudin
****

Tulisan ini tidak diperuntukkan bagi HaTers atau orang-orang yang tertutup mata hati dengan iri hati. Tulisan ini diperuntukkan spesial bagi siapapun yang pernah kecewa, namun bangkit bergerak menyongsong asa.

Istilah expired, adalah kata yang digunakan untuk jenis makanan, barang, atau benda yang ada masa tenggangnya. Saya melihat, parpol dan ormas pun mengalami hal serupa. Ada masa-masa sulit yang membuatnya expired.

Expired tidaknya suatu benda, bisa kita baca secara kasat mata. Paling minimal bisa kita lihat dan rasakan dari 3 aspek:

1. Perhatikan jargon kampanye parpol atau gerakan Islam yang ada. Semua membumbung tinggi bukan? Namun adakah yang menapak ke bumi dan menyentuh lantai kehidupan? Jawabannya hanya jargon milik PKS; Cinta-Kerja-Harmoni. Bandingkan dengan Jargon PAN-PPP-PKB-PBB-Demokrat-Golkar-PDIP-Nasdem-PKPI. Kita akan melihat, jargon politik PKS sangat realistis, terukur dan mudah dilakukan.

2. Perhatikan SDM dan kesiapan manajemen kolektif di semau parpol. Hampir rata-rata parpol, "tidak berhasil" melakukan mobilisasi massa secara massif dan terstruktur. Akhirnya, parpol-parpol non PKS memilih agenda BAKSOS dan blusukan. Alasannya, takut dipermalukan seperti yang dialami Nasdem dan Gerindra. Dengan demikian, SDM PKS lebih siap mengimplementasikan jargon politiknya. Hal yang teramat lumrah dilakukan setiap harinya. Tanpa harus menunggu musim kampanye.

3. Perhatikan struktur organisasi dan sumber modal. Banyak pengamat mengatakan, organisasi yang baik adalah yang mampu menjalankan sistem kaderisasi dan mengorganize anggotanya hingga pada pengorbanan harta dan hal yang paling berharga. Pertanyaannya, adakah anggota atau kader parpol lain yang memiliki semangat pengorbanan seperti di PKS? Jawabannya; tidak. Hampir rata-rata melakukan suatu agenda dengan kalkulasi untung rugi. Sedangkan di PKS, kalkulasinya adalah kontribusi-pahala. Paradigma yang jauh bukan?

Maka menurut hemat saya, parpol yang memiliki 3 karakter di atas akan mampu bertahan lebih lama, berjuang lebih bershaff, dan tentu memiliki daya tahan tak terbilang kalender tahunan. Jika ketiga kemampuan ini menjadi standar kader-kader PKS, diyakini PKS tidak akan mengalami expired.

So, tak ada salahnya Pemilu 2014 ini, kita sedekahkan suara kita ke PKS, agar di kemudian hari kita mampu menagih jargon-jargon politik yang dijanjikan. Jangan sampai kita tak pernah ada kontribusi. Bersikap Golput. Namun banyak menuntut dan menyalah-nyalahkan PKS.

Gantz: Kemampuan Bikin Rudal Dan Senjata Bikin Gaza Makin Kuat


Pasca isolasi dan blokade yang menimpa Gaza, pihak perlawanan mulai bersandar kepada kemampuan sendiri, hal itu nampak jelas dalam pengalaman yang dilalui perlawanan dalam pembuatan rudal beragam jenis, yang terakhir mencapai jarak lebih dari 75 km.

Panglima militer Israel, Beny Gantz menyebutkan, kemampuan Gaza memproduk senjata menambahnya makin kuat, karenanya kami melakukan persiapan lebih untuk mengantisipasinya.

Radio militer Israel mengutip pernyataan Gantz saat melakukan investigasi di dataran tinggi Gholan, dengan melimpahnya bahan baku dan kemampuan produksi sendiri, bisa jadi perkembangan rudal Gaza mengancam stabilitas Israel, dan organisasi perlawanannya makin kuat, karena itu kami melakukan persiapan lebih untuk mengantisipasinya. Jika Hamas memutuskan melawan kami, maka mereka akan menyesal atas keputusan tersebut.

Sementara itu Gantz menyebutkan, kondisi saat ini di Tepi Barat berada dalam kendali penuh, pihak militer Israel memantau setiap kemungkinan, jika perundingan damai berdampak di lapangan, di Tepi Barat. (qm/PIP)

Saturday 29 March 2014

Mengintip Rahasia Kemenangan PKS di 2014


Sepertinya perlu di share terkait rahasia kemenangan pemilu oleh PKS di 2014 nanti.

Bagi orang-orang yang tidak suka (bahkan membenci/pokoknya bukan PKS) dengan PKS tulisan ini akan di cemooh bahkan akan dikomentari yang beragam dan intinya tidak mungkin menang PKS menurut mereka.

Sebelum para hatter nanti semakin parah penyakitnya (kami berharap tidak), perlu kiranya kami pahamkan mengapa PKS mesti menang.

1. Bagi PKS, yang saya tahu kemenangan bukan sekedar banyaknya jumlah orang yang duduk di parlemen tetapi kemenangan bagi PKS adalah banyaknya amalan yang dikerjakan untuk merekrut atau mengenalkan dakwah ini kebanyak orang. Pijakannya adalah “…beramalah maka Allah, Rasul dan orang-orang mukmin akan melihat…” bahkan yang lebih membuat mereka semangat adalah balasan Syurga yang Allah berikan, sebagaimana disebutkan diakhir sambungan ayat di atas. Semangat itu sangat terasa manakalah orang-orang yang diluar PKS mencoba masuk ke dalam komunitas mereka. Menajubkan, karena seorang magister, doktor berbaur dengan semua kalangan kader turut serta dalam LT3 BESAR/ DIRECT SALLING. Ruar biasa. Mau tahu coba bergabung dengan mereka.

2. Di era tahun ‘98 tidak sedikit kader PKS yang baru usia mudah menika, dan kita tahu mereka rata-rata memiliki anak di atas 5 orang dengan beda kelahiran yang rapat sehingga anak-anak mereka sudah memiliki hak pilih di tahun 2014 ini atau 2019 nanti. Pertumbuhan komunitas yang alami. Dengan pola pengkaderan yang diakui ketertiban dan kedesiplinannya, maka dengan sendirinya tidak ada yang sanggup membendung laju pertumbuhan alami mereka. Seperti kita ketahui, anak-anak kader PKS pada umumnya anak yang insyaAllah nurut kepada ke-2 orang tuanya. Lalu siapa yang sanggup membendung laju kesolidan mereka? (Hanya Allah yang tahu).

3. Pasca kasus yang menyeret-nyeret Ustd. LHI, kader-kader PKS bukan loyo malah lebih agresif pefgefakannya. (Ada beberapa yang buru-buru kecewa dan tiarap, tapi tidak signifikan dan itu biasa dalam perjalanan dakwah, hal ini disadari betul oleh para petinggi partai putih ini). Kembali ke pasca kasus LHI, PKS lewat persiden barunya lebih membuka diri. Hal ini terlihat dari respons positif orang-orang di luar islam. Bahwakan menembus keseluruh lapisan masyarakat dan tanpa melihat kotak-kotak yang ada. Kalau sudah demimkian, siapa yang sanggup membendung laju partai dakwah ini?

Sebelum semua berlalu dan kesempatan itu menghilang, mari kita dukung komunitas orang  baik ini. Bullyan dan cacian serta hinaan justru menyuburkan semangat dakwah mereka, sebagaimana dakwah Rasulullah dahulu yang selalu mendapatkan ujian dan tantangan. Sebagai penutup perlu rasanya saya mengingatkan kepada kader PKS untuk berterimakasih kepada mereka yang menbencinya karena dengan dibenci anda kader PKS lebih kuat dan solid.

Salam cinta, kerja dan harmoni.
(santoso/kompasiana)

Islamisasi Partai Islam: Pelajaran dari Erdogan


Oleh: Nuim Hidayat

TAHUN 1955 partai Masyumi partai Islam yang memegang teguh ideology dengan sangat mengesankan meraup 40% suara. Padahal, Partai Masyumi dalam Anggaran Dasar atau Rumah Tangganya  memegang teguh prinsip-prinsip Islam.

Di Anggaran Dasar Partai Masjumi ditegaskan: “Tujuan Partai ialah terlaksananya ajaran dan hukum Islam, di dalam kehidupan orang seorang , masyarakat dan negara Republik Indonesia, menuju keridhaan Ilahi.” (Pasal III).

Pada pasal IV-nya dinyatakan: “Usaha partai untuk mencapai tujuannya:

Pertama, menginsyafkan dan memperluas pengetahuan serta kecakapan Umat Islam Indonesia dalam perjuangan politik

Kedua, menyusun dan memperkokoh kesatuan dan tenaga umat Islam Indonesia dalam segala lapangan

Ketiga, melaksanakan kehidupan rakyat terhadap perikemanusiaan, kemasyarakatan, persaudaraan dan persamaan hak berdasarkan taqwa menurut ajaran Islam Bekerjasama dengan lain-lain golongan dalam lapangan bersamaan atas dasar harga menghargai.”

Selain AD/ART yang tertulis, tokoh-tokoh Masyumi sebagian besar juga memberikan keteladanan dalam kehidupan politik dan masyarakat. Orang tidak meragukan lagi keteladanan KH Hasyim Asyari, Faqih Usman, HAMKA, KH Wahid Hasyim dan Mohammad Natsir.

Sayang kehebatan Masyumi ini hanya berlangsung lima tahun. Tahun 1960, Partai Masyumi dibubarkan oleh Rezim Soekarno dengan alasan yang tidak jelas. Tak hanya itu, banyak tokoh-tokohnya yang dimasukkan ke dalam kerangkeng oleh Soekarno.

Padahal Masyumi saat itu namanya sedang harum di kalangan umat.

Masyumi mempunyai sayap gerakan buruh, gerakan tani juga media massa. Harian Abadi misalnya, adalah koran milik Masyumi yang sangat disegani dan pelanggannya dari seluruh pelosok Indonesia.

Ketika Soeharto naik menggantikan Soekarno tahun 1966, tokoh-tokoh Masyumi mencoba menghidupkan kembali partai ini tapi tidak diizinkan.

Bahkan hingga pada Pemilu pertama di era Orde Baru tahun 1971, Masyumi bukan hanya tidak diizinkan ikut Pemilu tapi juga tokoh-tokohnya juga dilarang berpolitik.

Akhirnya umat Islam yang tergabung dalam Masyumi (dan NU) membentuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Tapi saat itu sebenarnya Masyumi telah pecah karena sebagian pengikutnya sudah masuk dalam Golkar.

PPP karena mewadahi aspirasi umat Islam, maka mereka menggunakan gambar Ka’bah dan asas Islam. Meski selalu tidak unggul dalam Pemilu, apalagi bukan rahasia umum, kalau Pemilu Orba pernuh rekayasa.  Meski demikian, umat Islam masih banyak yang fanatik ke PPP hingga akhirnya Soeharto (dengan think tanknya CSIS) ‘menfatwakan’ semua parpol harus berasas tunggal Pancasila. Dari sinilah PPP mulai pecah. PPP turut pemerintah dan mengganti lambang Ka’bah dengan bintang. Sebagian tokoh memilih tidak berpolitik sebagaian lari ke Golkar. Efeknya tidak sedikit, Golkar juga makin penuh sesak dengan tokoh-tokoh Islam. Sesungguhnya, jika dilihat secara personal, makin hari makin tidak ada perbedaaan antara anggota Golkar dan PPP.

Politik gincu

Tahun 1999 setelah reformasi, partai-partai Islam dibebaskan kembali memakai asas Islam. Lambang pun tidak diatur pemerintah. Mulailah partai-partai Islam kembali ke kandangnya. Meski demikian, hanya tiga partai yang berani menuliskan asasnya Islam, yaitu PPP, PBB dan PKS. Sementara PAN dan PKB, tidak jelas tercantum dalam AD/ART nya asasnya Islam.

Tahun 1998, pasca jatuhnya Soeharto, tokoh-tokoh Masyumi sedang mempersiapkan kembali berdirinya partai Islam. Melalui rapat-rapat di kediaman HM Cholil Badawi dan Dr.Anwar Haryono SH, ditawarkanlah posisi ketua umum pada Dr Amien Rais sedang Dr Yusril Ihza Mahendra sebagai Sekjen.

Namun yang mengejutkan,  Amien Rais di layar televisi seusai shalat Jumat di kantor PP Muhammadiyah mengatakan,  “Saya akan mendirikan partai lain yang lebih terbuka.Bagi saya partai seperti Partai Bulan Bintang, ibarat baju akan ‘kesesakan’ jika saya pakai.”

Selanjutnya, melalui tokoh-tokoh  Majelis Amanat Rakyat (MARA), Amien Rais membentuk Partai Amanat Nasional (PAN) pada tahun 1998 dengan platform nasionalis terbuka. Ia mengundurkan diri dari Ketua PP Muhammadiyah setelah ditunjuk memimpin PAN.

Meski memilih baju terbuka, faktanya PAN tetap tidak banyak diniminati aktivis Muslim. Amien Rais sendiri sebagai pendiri PAN sebenarnya menyadari kesalahannya, sayang nasi sudah menjadi bubur.

Tahun 1999 perolehan suara PPP, PBB dan PKS lumayan. Tapi perolehan suara ini terus menurun sampai 2009 lalu. Diprediksi suara partai Islam tahun 2014 ini menurun atau stagnan sebagaimana 2014 yang lalu.

Mengapa tiga partai Islam itu tidak bisa menjadi mayoritas di negeri yang 85% Muslim ini?

Pertama, kesadaran politik umat Islam rendah. Umat memilih bukan didasarkan pilihannya pada calon-calon yang akan menjayakan Islam, tapi memilih banyak karena kekerabatan atau popularitas calon.

Kedua, partai-partai Islam menurun kualitasnya. Baik karena keterlibatan sebagian pengurus partai dalam korupsi, program partai yang tidak menyentuh rakyat dan tidak jelas warna Islam partai.

Partai-partai Islam itu mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. PPP mempunyai kekuatan jaringan lama dan pengalaman politik dalam menggolkan undang-undang yang bervisi Islam.

PBB mempunyai tokoh yang tinggi dalam intelektualisme Islam dan keberanian dalam menyuaran Islam.  Sedangkan PKS mempunyai jaringan kader yang kuat dan program-program yang merakyat. Kelemahan PPP dan PBB dalam pengkaderan sebenarnya bisa ditutupi atau mengambil pelajaran dari PKS.

Sedangkan kelemahan PKS yang kurang berani menampilkan diri visi Islamnya sebagaimana PPP dan PBB.

Sesungguhnya umat Islam di Indonesia yang sedang bangkit kini membutuhkan politisi politisi yang ahli di bidangnya sekaligus yang Islami. Kalau sekedar professional semata, maka tidak ada beda dengan partai sekuler. Atau jika yang hanya ditekankan program ekonomi semata, maka partai Islam menjadi pak turut bagi partai sekuler. Partai Islam seharusnya berani menampilkan Islamnya dan profesional. Sehingga masyarakat melihat beginilah wajah politik Islam yang sebenarnya. Bila partai Islam terbawa dengan arus partai sekuler yang hanya menekankan profesionalitas dan program ekonomi semata, maka partai Islam pasti tidak akan bisa menyaingi partai sekuler.

Maknanya seorang politisi Muslim di samping ahli di bidangnya juga berakhlak Islam, rajin shalat, bersedekah dan meninggalkan dosa-dosa besar. Beda dengan politisi sekuler yang membebaskan kadernya dalam berbuat maksiyat dan meninggalkan shalat. Bagi politisi sekuler yang penting politisi itu ahli di bidangnya dan mempunyai nama harum di masyarakat. Meski dalam kehidupan pribadinya bergelimang maksiat. Dengan kata lain mereka menghalalkan adanya ‘politik gincu’.

Jadi partai Islam mesti menprofesionalkan dan mengislamkan kader-kadernya bukan malah ikut-ikutan partai sekuler mensekulerkan kadernya dan bergerak ‘ke tengah’, sebagaimana nasihat banyak pengamat politik.

Pelajaran Penting dari Erdogan

Dan termasuk hal yang penting, politisi-politisi Muslim mesti memahami jejak sejarah bangsanya. Mereka mesti melanjutkan perjuangan tokoh-tokoh Islam terdahulu, terutama tokoh Masyumi. Sebagaimana Erdogan Presiden Turki yang dengan rendah menyatakan bahwa perjuangannya melanjutkan pendahulunya almarhum Necmettin Erbakan. Sebagaimana diketahui, Erbakan telah memulai perjuangan politik Islam di Turki sejak tahun 1970 dengan membentuk Partai Ketertiban Nasional.  Jatuh bangun Erbakan membangun partai Islam hingga ia mengalami kemenangan dengan partainya Partai Kesejahteraan (Refah Partisi).

Dalam Pemilu 1995, Partai Refah memperoleh 22 persen suara atau menyabet 158 kursi parlemen. Erbakan kemudian berkoalisi dengan Partai Jalan Lurus untuk memimpin pemerintahan Turki. Tapi pemerintahannya tidak berlangsung lama karena militer Turki buru-buru mengkudetanya. Dan Erdogan pun ditangkap dan dijatuhi hukuman lima tahun tidak boleh terlibat dalam politik (baca Ahmad Dzakirin, Kebangkitan Pos Islamisme Analisis Strategi dan Kebijakan AKP Turki Memenangkan Pemilu, Eracitra Intermedia, 2012).

Erbakan akhirnya banyak berbuat di balik layar. Dan di waktu itulah kemudian tampil murid kesayangannya, Erdogan yang terpilih menjadi Walikota Istanbul. Erdogan dengan program-program merakyatnya di kota itu berhasil memikat banyak kalangan. Erdogan juga banyak didukung para pebisnis dan masyarakat Turki. Meski dalam beberapa hal ia berbeda dengan gurunya tapi Erdogan menyatakan : “Dia akan selalu dikenang atas apa yang diajarkan kepada kami dank arena kepribadiannya yang tangguh.”

Ketika gurunya sang Hoca Erbakan meninggal, ia dan sahabatnya Abdullah Gul, memanggul keranda Erbakan ke tempat pemakamannya.

Abdullah Gul dan Erdogan membentuk Partai Keadilan dan Pembangunan pada Agustus 2001. Erdogan berhasil menarik perhatian masyarakat Turki karena program-programnya yang menyentuh rakyat dan modern dan track recordnya sebagai Walikota Istanbul. Hingga pada Pemilu November 2002 AKP menangguk suara 34%.

Sembilan tahun kemudian, pada Pemilu 12 Juni 2011, AKP mengulangi kemenangannya dengan menyabet 50% suara rakyat. AKP menempatkan wakilnya sebanyak 327 kursi di parlemen.

Keberhasilan Erdogan memimpin Turki ini menjadikan militer Turki panas. Mereka mencoba mengkudeta Erdogan namun gagal. Karena Erdogan telah mendapat dukungan mayoritas masyarakat dan kepolisian. Sebanyak 250 personil militer pun dijebloskan ke penjara karena percobaan kudeta itu. Kuatnya pribadi Erdogan ini sehingga ia disebut sebagai The Strongest Man in Turkey.

Jadi keberhasilan Erdogan dan Partai AKP merebut hati rakyat Turki adalah bukan program ekonomi atau ‘sekulernya’ semata, tapi terutama karena program Islamisasinya yang mengesankan. Pesan Islam yang dibawai damai oleh Erdogan menyebabkan ia dikagumi masyarakat dan terus dibenci oleh kaum sekuler ekstrim. Sebelum menjadi presiden, Erdogan telah konsisten memperjuangkan jilbab di Turki. Hingga dua anaknya harus ia sekolahkan di Amerika, karena pemerintah Turki melarang mahasiswa berjilbab. Hingga kini menjadi presiden, Erdogan pun terus konsisten menjalankan program islamisasinya, seperti membebaskan pakaian jilbab di seluruh sektor, melarang minuman keras, mendukung perjuangan Palestina, mendukung presiden Mursi yang digulingkan dan lain-lain.

Seandainya Erdogan hanya membawa perubahan ekonomi Turki dan menyingkirkan program-program keislaman, apakah masyarakat Turki akan mendukungnya? Ini yang harus menjadi pelajaran penting Partai Islam di sini. Wallahu a’lam.*

Penulis adalah peneliti Insitute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS)

Masya Allah, Kampanye PKS Tingkat Kecamatan Massanya Sebanyak ini?


Hari Sabtu kemarin (29/3/2014) mungkin kebanyakan kita hanya fokus memperhatikan Kampanye Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Bandung yang dihadiri Presiden PKS Anis Matta, dan kampanye PKS di Bekasi yang dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Memang di dua lokasi itu, massa berlimpah dengan acara yang menarik atraktif.

Namun ternyata di waktu yang sama, nun jauh di pulau Sumatera, tepatnya di sebuah ibukota kecamatan yang bernama Duri, kecamatan Mandau kabupaten Bengkalis Riau, massa yang menghadiri kampanye PKS ternyata luar biasa buanyaknya.

Ribuan massa kader dan simpatisan PKS benar-benar membludak memutihkan lapangan Poko Jengkol Duri tempat berlangsungnya kampanye PKS dengan jurkam ustaz Chairul Anwar, ketua wilayah dakwah Sumatera.

Dahulu Bengkalis seperti kebanyakan daerah di Riau merupakan basis massa partai kuning. Pada tahun 2009, berkat pertolongan Allah dan kerja keras keluarga besar PKS, alhamdulillah di sini PKS menjadi juara satu dan berhasil menempatkan kadernya menjadi ketua DPRD dan Wakil Bupati.

Pada tahun 2014 keluarga besar PKS di Bengkalis bertekad menjadi kabupaten dengan perolehan suara terbesar bagi PKS di tingkat nasional.

Menurut Pak Iskandar, Ketua DPD PKS Bengkalis, ada tiga hal yang menjadi sandaran seluruh keluarga besar PKS. Pertama kerja keras. Di sini seluruh elemen kader, simpatisan bekerja dan berkorban sangat dengan seluruh kemampuan.

Kedua soliditas. Di Bengkalis kami biasa bekerja dengan tim. Setiap caleg dan struktur mempunyai tim yang bekerja berdasarkan target. Ketiga besarnya harapan terhadap Allah. Untuk yang ketiga ini, salah satu buktinya adalah kampanye di lapangan Poko Jengkol ditutup dengan sholat ashar berjamaah. Semoga ini menjadi pemenuh syarat kemenangan PKS di Bengkalis, Riau, dan di seluruh Indonesia(pkspiyungan)

Maaf Pak Jokowi, Saya Mantap Pilih PKS

Oleh : Arif Atul Mahmudah Dullah

Seandainya ada partai “lama” yang “lebih bersih” dari PKS, saya akan memilih partai tersebut. Tapi tidak ada,

15 tahun menjadi partai, hanya ada 1 kadernya yang korupsi (dengan semua kontroversi kasusnya), bagi saya itu luar biasa

Bahkan dalam logika saya: “Coblos caleg mana saja di PKS, hati lebih tenang, peluang mereka korupsi sangat kecil

Berbeda dengan partai “biru”, berkuasa 10 tahun tapi korupsinya minta ampuun.

Juga bukan partai “kuning”, yang kasus korupsi kadernya menempati urutan kedua nasional

Apalagi partai “merah”. Selalu oposisi, tapi merekalah “pemenang” korupsi di negeri ini. Bagi saya ini anomali luar biasa

PKS mungkin menjadi musuh bagi para koruptor. Karena mereka “mengganggu” aktivitas normal mereka

Anomali juga terjadi pada mereka yang terus berteriak berantas korupsi, tapi dukung dan milih caleg dari partai korup

Itulah anomalinya. Anda coblos caleg nomor urut berapapun di PKS, insya Allah hati saya tenang. Mereka tidak akan korupsi. Itu yakin saya

Tapi saya akan bingung menentukan, caleg mana yang harus saya pilih dari partai yang kadernya banyak terlibat korupsi. Saya akan ragu untuk memastikan mana dari caleg-caleg partai itu yang tidak akan korupsi.

Partai-partai itu boleh menjanjikan yang indah-indah setelah mereka berkuasa, tapi “rekam jejak”, track record” takkan bisa berdusta.

Jadi malam ini, dengan mengucapkan bismillah….saya #MantapPilihPKS

Juarai Microsoft Education Global, Kader PKS Harumkan Nama Indonesia


Nama Indonesia kembali bergema di kancah internasional berkat prestasi yang diraih seorang guru SMP dalam Microsoft in Education Global Forum yang berlangsung 11-14 Maret 2014 di Barcelona, Spanyol.

Dia adalah Saara Suaib Hanafi, Guru SMP Islam Al Azhar 9. Saara Suaib adalah anggota dari tim pemenang bersama 5 guru lainnya yang berasal dari Kanada, Slovakia, Perancis, Kenya dan Argentina. Tim ini bekerja sama untuk memecahkan solusi Millennium Development Goal dalam kompetisi Learn-a-thon untuk kategori Kesetaraan Gender.

Learn-a-thon merupakan aktivitas 24-jam di mana para guru dibagi ke dalam kelompok-kelompok dengan rekan mereka dari berbagai belahan dunia untuk merancang kegiatan pembelajaran yang menampilkan penggunaan teknologi inovatif dalam tiga Millennium Development Goals: Kemiskinan, Keberlanjutan dan Kesetaraan Gender.

"Berkompetisi dalam Learn-a-thon menggabungkan dua semangat hidup saya – memecahkan tantangan pendidikan dan menggunakan teknologi dengan cara baru – dan saya merasa bangga, prestasi ini telah diakui oleh Microsoft," kata Saara Suaib.

Kertapradana Subagus, Public Sector Director Microsoft Indonesia mengatakan, Microsoft in Global Education Forum adalah salah satu acara teknologi pendidikan terdepan di dunia, yang telah tumbuh 25 persen per tahunnya. Demikian berita dari liputan6 online.

Saat admin @pkspiyungan menghubungi Saara Suaib Hanafi via akun facebooknya, kader akhwat PKS Bekasi Selatan ini menyatakan bahwa dirinya merupakan satu diantara Tiga Srikandi Guru yang mewakili Indonesia dalam ajang yang diikuti lebih 97 negara di dunia ini.Bagi Saara, kemenangan pada Microsoft Global Forum 2014 untuk tantangan Learn a-thon merupakan sebuah bukti bahwa pekerjaan yang dilakukan sebagai amanah dengan kerja, cinta dan harmoni akan berbuah pada sebuah prestasi yang luar biasa.

Saara berharap prestasi ini tidak saja membawa dampak positif pada kualitas dan semangat guru-guru Indonesia juga pada kualitas anak didik yang siap untuk tantangan abad 21.

Hal inilah yang akan terus dikembangkan oleh Saara sebagai seorang pendidik. Harapan menjadikan murid-muridnya sebagai peserta didik yang siap menyongsong masa depan dengan kualitas terbaik untuk Indonesia bermartabat. Demikian ungkap Saara mengakhiri ‘wawancara’ via facebooknya.(pkspiyungan)

Wah, Beredar Pesan Dari Penumpang MH370 Mengaku Dibajak


Ketika misteri pesawat Malaysia Airlines MH370 belum terungkapkan, tiba-tiba saja muncul kabar menghebohkan dari forum dan komunitas di internet, ketika beredar permintaan tolong dari orang yang mengaku salah satu dari penumpang MH370 tersebut.

Pesan tersebut beredar di forum 4plebs.org, per 19 Maret 2014, atau 11 hari setelah pesawat dinyatakan hilang. Pesan yang ditulis dari ‘anonymous’ itu mengaku bernama Philip Wood yang menulis judul postingannya 'Help' atau tolong.

Berikut pesan yang disampaikan orang tersebut.

“Saya telah disandera oleh anggota militer yang tidak diketahui identitasnya, setelah pesawat yang saya tumpangi dibajak (Mata tertutup). Saya bekerja di IBM dan saya menyembunyikan ponsel saya di bawah bokong saya selama pembajakan terjadi. Saya telah dipisahkan dari penumpang lain, dan saya ditempatkan dalam sel. Nama saya Phillip Wood, dan saya rasa saya telah dibius, karena saya tidak bisa berpikir dengan jernih,”

Namun, belum diketahui apakah pesan yang kini beredar di berbagai media sosial dan forum komunitas itu adalah hoax atau bukan. Phillip Wood sendiri berdasarkan manifest Malaysia Airlines memang tercatat sebagai salah satu penumpang pesawat dengan rute Malaysia-Beijing itu. (beforeitsnews.com)

Wuiiih Keren Bener, #BekasiPilihPKS Jadi TT Twitter Indonesia


PKS hebohkan jagad twitter dengan menembus Trending Topic (TT) di Twitter Indonesia, hanya setengah jam dari dimulainya kampanye PKS di 3 titik yaitu: GOR Kota Bekasi, (Tambun Selatan dan Cikarang Barat) Kabupaten Bekasi.

Setelah berhasil membuat #SayaPilihPKS #JabarPilihPKS #SumutPilihPKS menembus Trending Topic Indonesia beberapa waktu lalu, PKS kembali buat kejutan. Kali ini datang dari wilayah Bekasi yang lingkupnya adalah Kota/Kabupaten. Kampanye PKS di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi (29/03/2014) yang dimulai pukul 08.00 berhasil menempatkan #BekasiPilihPKS menjadi Trending Topic pada pukul 10.00.

Banjir kicauan Twitter masih terus memenuhi jagad Twitter Indonesia. Biasanya, tren ini akan bertahan minimal satu hari ketika acara berlangsung. Namun (TT) ini tidak berlangsung lama namun terus kobarkan Semangat Indonesia, #BekasiPilihPKS!. [hs/www.pksciktim.org]

LIMA Paparkan Kebijakan PDIP Jual Aset Negara Saat Berkuasa


REKAM jejak Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menjual aset negara saat menjadi Presiden terus mendapatkan sorotan. Kali ini kritik itu datang dari Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti.

Ray memaparkan beberapa kebijakan Megawati saat berkuasa. Di antaranya outsourcing kaum buruh yang sampai saat ini menyisakan sakit hati bagi wong cilik. Lalu kasus Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI), penjualan Indosat, penjualan kapal tanker VLCC milik Pertamina dan kemudian pihak Pertamina harus menyewa dengan harga mahal. Dilanjutkan dengan penjualan aset yang dikelola BPPN ke pihak asing, dan banyak kelemahan lain.

“Belum lagi dilepasnya Sipadan dan Ligitan dari Indonesia. Itu semua terjadi pada masa pemerintahan Megawati, sangat banyak kelemahannya,” ujarnya saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jum’at (28/3).

Alumnus IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menegaskan kalau nanti PDI Perjuangan menang dalam pertarungan politik, belum dapat dilihat apakah partai ini akan memperbaiki kesalahan dan kelemahan saat memerintah dulu.

“Kita juga tidak tahu apa isi kepala calon presiden yang diusung PDI Perjuangan,” ujarnya.

Sebelumnya Gurubesar Ekonomi Universitas Indonesia, Taufik Bahauddin juga melontarkan pandangannya terkait upaya PDIP untuk kembali berkuasa.  Skandal fasilitas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) di masa rezim pemerintahan Megawati Soekarnoputri dikhawatirkan bisa kembali terulang jika PDI Perjuangan menjadi penguasa.

Padahal dalam skandal fasilitas BLBI, banyak pengusaha yang disebut-sebut menikmati penyalahgunaan fasilitas tersebut.

“Bisa saja terulang kalau PDIP berkuasa lagi. Kan bukan BLBI saja. Jual Indosat, jual kapal tanker VLCC Pertamina, jual gas murah ke China. Nanti bentuknya bisa lain lagi,” ujar Taufik.

Bisa terulang, kata Taufik, berdasarkan pada kualitas berpikir pemimpinnya. Sudah menjadi rahasia umum jika Jokowi sangat manut terhadap apapun yang diperintahkan Megawati.

“Putusan seseorang adalah gambaran kualitas berpikirnya. Itu semuanya kan nyangkut ke korupsi. Kalau pola berpikirnya seperti itu, nilai-nilainya tidak berubah. Merasa malu tidak? Kan kira-kira begitu,” tutur Taufik. [pz/Islampos]

Koran Sindo : semua lembaga survey akui ekektabilitas PKS terus naik


Koran Sindo merilis survey terbarunya 27 maret 2015 menempatksn PKS sudah diatas 6%, bahkan survey lainnya menempatkan PKS sudah diatas 12%.

 Para pengamat pilitik : Sesungguhnya semua lembaga survey akui ekektabilitas PKS terus naik, bahkan ada beberapa lembaga survey menempatkan PKS di 3 besar, khususnya di DKI, Jabar, Banten, NTB, Kaltim, Kalbar, Sulawesi, dll.

Menurut Chodari ; PKS akan terus dipilih dan dicintai serta akan menjadi partai terbesar di negeri ini jika terus melakukan kaderisasi khususnya u anak muda.  Karena kehabatan PKS adalah kaderisasi dan soliditas yang tidak tertandingi.(detik59)

Keunikan Kampanye PKS

Oleh : Achmad Siddiq

Masa-masa Kampanye Pemilu Legislatif hampir mendekati akhir waktu. Suasana gegap gempita kampanye mewarnai rangkaian “pesta demokrasi” lima tahunan ini. Semua partai politik berlomba-lomba mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menarik simpati rakyat mendukung mereka, khususnya hadi dalam kampanye. Dari rangkaian kampanye parpol dalam pemilu legislatif 2014, kampanye yg penuh sesak diberbagai kota adalah kampanye PKS.

Partai Keadilan Sejahtera langsung menggebrak dengan membuktikan dirinya satu-satunya parpol yang mampu mengerahkan massa terbesar sepanjang kampanye politik dalam era reformasi ini. Sebanyak lebih dari 150 ribu lebih massa menyesakkan Gelora Bung Karno (GBK) pada kampanye perdana PKS di Jakarta, minggu 16 Maret 2014. Dengan massa yang mencapai hamir 200 ribu ini, massa PKS mengikuti kampanye dengan tertib terbukti tak ada keributan dan lapangan rumput pun aman tidak rusak meski tidak ditutup pelindung.

Sampai saat ini, parpol lain yang ingin mengikuti jejak PKS tidak mampu memenuhi tempat kampanye mereka. Sebut saja Kampanye Partai Gerindra yang menurut rilis beberapa media menghabiskan dana yang sangat besar ini. Massa yang hadir dalam kampanye Gerindra tanggal 23 Maret ini, tidak mampu memenuhi seluruh kursi yang ada di GBK. Padahal Prabowo Subianto sudah menampilkan kekuatan yang tidak main-main di acara ini. Panitia harus menutup lapangan rumput dengan pelindung agar tidak rusak oleh massa kampanye Gerindra. Entah mengapa ini berbeda dengan kampanye PKS yang membiarkan lapangan rumput tidak dilindungi.

Kemarin, 28 Maret 2014 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) mencoba mengerahkan massa di Istora Senayan Jakarta dengan kapasitas ruangan memuat Sembilan ribu orang. Pada kenyataannya massa PKPI yang menhadirkan Sutiyoso, Ketua Umum PKPI tidak bisa memadati gedung olahraga ini. Kampanye massa PKS tidak hanya membludak di GBK Jakarta, tapi juga di kota-kota lain, setidaknya di kota besar di Indonesia. Beberapa liputan media menyebutkan hal demikian, bahwa setiap PKS Kampanye di kota-kota di Indonesia, massa yang datang selalu ramai. Uniknya keramaian kampanye PKS ini tidak ditemukan insiden keributan massa. Orang cacat pun juga aman mengikuti kampanye (Baca : Kampanye PKS, Ibu Penyandang Disabilitas Ini Sampai Digendong Naik Pangggung  http://de.tk/VzEGwB ) Kendaraan yang datang untuk kampanye diatur sedemikian rupa agar tidak menimbulkan kemacetan parah.
Massa kampanye PKS juga mengikuti acara dengan tertib. Bahkan di Jogja, kampanye PKS memisahkan massa laki-laki dan perempuan dalam kelompok terpisah. Ternyata kampanye di Jogja dimulai dengan shalat ashar berjamaah di lapangan Maguwoharjo, Sleman. Demikin pula yang dilakukan massa Kampanye PKS di Banda Aceh, di tengah acara kampanye, mereka tidak lupa menunaikan shalat.
Kampanye PKS di Sleman Jogja diawali shalat Ashar (sumber twisee.com)

Massa Kampanye di Aceh shalat Ashar (antara foto)
Keunikan kampanye PKS lainnya nampak dari upaya panitia kampanye membersihkan arena kampanye setelah acara usai. Sampah-sampah dikutip dan dikumpulkan pada tempat sampah oleh relawan kampanye PKS. Mereka,  relawan “operasi semut” tetap bekerja meski hujan lebat mengguyur. Kampanye “bersih”  Ini merupakan ciri positif PKS tidak hanya dalam kampanye pemilu tapi juga dalam aksi-aksi massa lainnya, dimana sampah tidak dibiarkan berserakan pada bukan tempatnya.
Membersihkan sampah saat hujan deras usai kampanye PKS (relawan foto PKS)
"Pasukan Semut" di Kampanye PKS
Tim kebersihan Kampanye PKS di GBK (relawan foto PKS)
Keunikan lainnya dari Kampanye PKS adalah adanya area penitipan dan tempat bermain anak di luar tempat kampanye. PKS mengaktifkan area penitipan anak usai mendapat peringatan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada awal kampanyenya yang masih melibatkan anak-anak. PKS merespon peringatan Bawaslu tidak dengan debat dan protes keras, namun dengan mencoba mematuhi aturan penyelenggara pemilu dengan tetap mewadahi anak-anak di tempat aman dan nyaman. Sebaliknya kampanye partai-partai lain masih banyak yang mengabaikan aturan KPU agar tidak melibatkan anak-anak dalam kampanye.
Tempat Penitipan dan Bermain Anak di sekitar lokasi Kampanye PKS di Medan 26/3/2014 (tribunnews foto)
Mengapa Kampanye PKS selalu disambut antusias pendukung-pendukungnya meski tanpa ada artis dan hiburan dangdut? Padahal hampir semua kampanye massa parpol mendatangkan artis dan hiburan dangdut agar dapat menyedot massa besar. PKS justru memiliki pendekatan lain dengan memanfaatkan kader dan simpatisannya untuk menyuguhkan hiburan lain yang tidak kalah menarik dan kreatif. Bagaimana PKS mampu ‘menghibur’ massa yang hadir kampanye?


Pertama, sosok Presiden PKS, Anis Matta yang memiliki daya tarik bagi kader dan simpatisan PKS. Gaya ala anak muda Anis Matta dengan celana jeans dan kaos membuat gayanya dekat dengan anak muda. Belum lagi orasi-orasinya yang mampu membangkitkan massa bersemangat untuk mendukung PKS meraih target masuk 3 besar dalam pemilu. Selama orasi lebih kurang 15 menit itu, para kader dan simpatisan terus bergemuruh menanggapi setiap kalimat Anis. Meskin hujan rintik sempat turun, Anis masih bisa berdiri dan berorasi menyemangati kader dan simpatisan PKS.Berita lainnya menyebutkan bahwa dalam kampanyenya, PKS juga menyuguhkan hiburan yang menampilkan kader mereka. Simak liputan Koran Singgalang yang menyebutkan Gubernur Sumatera Barat menghibur massa kampanye di Padang dengan menabuh drum. Belum lagi hiburan lain yang menampilkan grup-grup musik dan kesenian lain yang tumbuh di komunitas pendukung PKS.

Tak hanya panitia kampanye yang mampu menghibur massa dalam kampanye PKS, tapi juga massa kampanye itu sendiri. Massa yang datang di Kampanye PKS juga mengekpresikan dukungan mereka dalam bentuk tampilan-tampilan unik seperti berpakaian ala superhero, tokoh kartun anak-anak upin-ipin, pocong dan robot. Tampilan rambut, cat di badan, pakaian unik dan aksi freezmob juga diperagakan oleh massa PKS untuk menyemarakkan kampanye. Hasilnya Kampanye PKS mirip karnaval yang membuat massa terhibur.
Tak hanya untuk Hiburan, Kampanye PKS juga menyentuh aspek kemanusiaan. Ajang berkumpulnya massa yang sangat banyak juga digunakan PKS untuk mengumpulkan dana amal. Contohnya yang diberitakan oleh Republika Online, dimana Kampanye PKS di Semarang juga digunakan untuk menggalang donasi kepedulian untuk Satinah.

Bagaimana PKS mampu mendatangkan massa hingga mencapai hampir dua ratusan ribu? Besarkah dana kampanye PKS? Apakah PKS mampu bisa membayar massa untuk datang ke Kampanye?

Dalam sebuah liputan tentang Dana Kampanye parpol di Bloomberg TV (Jumat, 28/3/2014), disebutkan bahwa PKS hanya memiliki dana kampanye sebesar 82.4 M. Dana sebesar itu menempati peringkat ke-7 dari dana kampanye yang digunakan partai lain, dimana Gerindra adalah partai dengan dana kampanye terbesar. Dalam liputan tersebut disebutkan oleh Anis Matta bahwa dana kampanye PKS berasal dari patungan sumbangan kader. Ada yang menanggung konsumsi, ada yang menanggung bus dan ada yang menyumbang uang.

PKS masih meyakini bahwa kampanye massa merupakan sarana menyampaikan visi dan misi partainya kepada masyarakat pemilih secara efektif. Kemampuan PKS mengerahkan massa yang banyak menunjukkan bahwa kader-kader PKS mampu menarik minat massa untuk hadir ke acara kampanye. PKS ingin menunjukkan kepada partai lain bahwa mereka memiliki kemampuan manajerial yang handal dalam mengelola aksi massa yang tertib, aman, bersih dan menghibur.

Dengan dana yang tidak besar, membayar massa dengan sejumlah uang rasanya sangat berat dilakukan PKS. Bukankah partai lain juga ada kampanye di hari yang sama? Tapi mengapa massa yang membludak ada di Kampanye PKS? Tanpa artis apalagi goyangan erotis dari penyanyi dangdut, magnet massa di Kampanye PKS, menjadi fenomena yang menarik untuk diulas lebih dalam.

Kampanye yang banyak massa bukan jaminan akan membuat parpol akan sukses dalam pileg 9 April nanti. Tapi dengan Kampanye yang diminati banyak orang, setidaknya dapat menjadi sarana berkumpul kader, konsolidasi, menumbuhkan semangat kader dan simpatisan sebuah parpol untuk bangga dan selanjutnya melanjutkan promosi partainya langsung ke pemilih.

Semoga masa kampanye pileg berlangsung aman dan damai, dengan massa banyak maupun sedikit.

Salam damai!