Monday 21 April 2014

Dr. Sayyid Ismail, Sang Dosen Hafidz Quran ini Syahid


Beliau adalah seorang Dosen di Fakultas Tarbiyah Universitas Al-Azhar, berasal dari Ar-Roml, Alexandria. Almarhum syahid pada peristiwa pembantaian Monumen Anwar Sadat. Beliau merupakan seorang Hafizh Qur’an dan turut serta dalam aksi revolusi 25 Januari.

Seorang kawan karibnya Ahmad el-Attar bercerita tentangnya:

“Demi Allah dia telah datang padaku dalam mimpi kurang lebih 9 hari sebelum peristiwa syahidnya , dan dia berkata kepadaku :” Sungguh.. , mati syahid Insya Allah!”, dan ia benar-benar mendapatkannya, ia sudah jujur dan membenarkan Allah (shiddik) maka Allah memberikan karunia padanya.”

Salah seorang kawannya yang lain berujar:

“Sungguh aku tidak mengenalnya melainkan ia gemar mengkhatamkan al-qur’an, mengajarkan alqur’an. Aku sering melihat dia suka tersenyum, dan tidaklah ia gemar menasehati kecuali karena Allah, aku bersaksi dihadapan Allah bahwa dia turut juga dalam membantu revolusi Libiya, berjuang di Gazza, namun belum berkesempatan ke Syria dg niat mencari kemulyaan syahid, namun ia diberikan Allah di sini di negeri Mesir. Ya Allah terimalah amalan syahidnya!”

“Di dalam kamar jenazah Zenhoum kami memandikan saudara kami as-syahid Muhammad Sayid Ahmad??, Imam Masjid al-Firdaus Alexandria, yang telah wafat disebabkan 4 peluru yang disarangkan oleh para pengkhianat dari preman bayaran Polisi, didepan monumen Anwar Sadat.Dan aku bersumpah atas nama Allah, ketika saya memandikan jenazahnya seakan ia masih hidup, dan darah segarnya masih mengalir dari jasadnya, dan baunya harum sekali, sungguh selamat atas dirinya atas kesyahidan ini.” [syuhadar4biah.com]

PARTAI KEADILAN SEJAHTERA ‘SIAP MENGGEBRAK’ PARLEMEN DI NUSA TENGGARA TIMUR


Pada tanggal 9 April 2014, masyarakat Indonesia telah melaksanakan Pemilihan Umum secara Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia. Kendati beberapa lembaga telah melakukan survey hitung cepat dan memprediksi turunnya perolehan suara beberapa partai ditingkat nasional. Namun pelaksanaan Pemilu kali ini diwarnai sejumlah kejutan. Pada tingkat local, perolehan suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengalami tren kenaikan. Yang menggembirakan, perolehan suara kader-kader Partai Keadilan Sejahtera di Nusa Tenggara Timur mengalami kenaikan suara yang signifikan jika dibandingkan Pemilu 2009 dan persebaran suaranya pun merata pada setiap Daerah Pemilihan (Dapil) di tingkat propinsi. Bahkan dapat dipastikan bahwa kader PKS NTT memperoleh tiket melenggang ke Senayan.

Dengan perolehan suara yang signifikan pada Pemilu ini maka kader-kader PKS NTT yang bermodalkan kapasitas dan integritas siap menggebrak panggung parlementaria di Flobamora. Menurut Syafrudin Gorang, Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Nusa Tengara Timur, merincikan perolehan suara PKS pada tahun 2014. Berdasarkan data rekapitulasi sementara maka total suara PKS untuk DPR RI Dapil NTT 1 mencapai : 34.449 suara.

Perolehan tersebut naik 36 persen dari hasil Pemilu 2009. Sedangkan perolehan DPRD Propinsi berpotensi mendapatkan 4 kursi. Daerah Pemilihan yang berkontribusi adalah
Dapil II (Kab. Kupang, Rote Ndao dan Sabu Raijua): 1 kursi;
Dapil IV (Manggarai, Manggarai Timur & Manggarai Barat) : 1 kursi;
Dapil 5 (Ende, Sikka, Ngada, Nagekeo) :1 kursi dan
Dapil 6 (Flores Timur, Lembata Dan Alor): 1 kursi.

Masih menurut Sekretaris DPW PKS NTT, perolehan suara PKS ditingkat Kabupaten/kota juga tidak kalah fantastisnya. Jika pada Pemilu 2009 lalu, PKS hanya mampu menempatkan 13 kadernya di DPRD yang tersebar 21 Kabupaten se- Nusa Tenggara Timur. Maka kenaikan suara pada Pemilu 2014 mencapai 170 %.
Setidaknya 23 kader berpotensi terpilih menjadi anggota Dewan Kabupaten tahun ini. Adapun rincian persebarannya sebagai berikut:

Kab. Alor dan Ende masing-masing mendapatkan 3 kursi;
Kabupaten Timor Tengah Selatan, Belu, Sumba Barat Daya, Mangarai Barat, Manggarai Timur dan Lembata masing-masing mendapatkan 2 kursi;
serta Timor Tengah Utara, Sumba Tengah, Manggarai, Nagekeo dan Sikka masing-masing mendapatkan 1 kursi.

Kenaikan suara yang fantastis tersebut merupakan pencapaian terbesar kader-kader PKS setelah berkiprah 16 tahun di Nusa Tenggara Timur. Terpenting adalah niat tulus para kader PKS untuk berkhidmat untuk umat di Nusa Tenggara Timur. (Handisa)

Tren Peningkatan Kursi PKS pada Berbagai Kabupaten di Sulsel


Sidang pleno Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan menunjukkan hasil yang positif. Salah satunya, KPUD Kabupaten Pinrang pada Ahad (20/4) lalu memutuskan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai pemenang untuk Pemilu Legislatif Tingkat DPRD II Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. PKS meraup suara terbanyak dengan perolehan 26.340 disusul Gerindra dengan perolehan 25.459 dan Demokrat dengan 23.231 suara.

"Alhamdulillah target kita tercapai. Terima kasih kepada caleg dan kader atas perjuangannya," ungkap Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Pinrang Bahran Jafar. Bahran bersyukur atas perolehan PKS Pinrang yang dari Pemilu ke Pemilu selalu mendapatkan peningkatan dengan pencapaian tertinggi pada Pemilu Legislatif 2014 sebagai partai terbanyak mendapatkan suara di Kabupaten Pinrang.

Dalam kilas baliknya, Partai Keadilan (PK) pada Pemilu 1999 tidak mendapatkan kursi di DPRD Pinrang, pada Pemilu 2004 PKS berhasil "pecah telur" dengan mendapat tiga kursi, pada Pemilu Legislatif 2009 PKS mendapatkan empat kursi, sedangkan pada Pemilu kali ini dengan suara terbanyak PKS Pinrang mendapatkan lima kursi. Bahran juga mengungkapkan terima kasih kepada rakyat Pinrang yang sudah memberikan amanah kepada partai yang sering melakukan pelayanan kepada masyarakat tersebut.

Tren di "Tanah Tua" Kabupaten Bantaeng

Peningkatan suara juga terjadi di Kabupaten Bantaeng. Hasil sidang pleno KPUD Bantaeng kemarin (20/04) memutuskan Partai berlambang bulan sabit kembar itu menjadi juara di Bantaeng untuk tingkat DPRD. PKS memperoleh 13.228 suara disusul PKB 12.583, kemudian pada urutan ketiga ada Demokrat dengan 12.466 suara dan urutan keempat, Golkar dengan 10.583 suara.

Tren positif antar Pemilu juga terjadi di daerah yang oleh masyarakat sekitar disebut sebagai Butta Toa atau Tanah Tua (karena diperkirakan sudah ada peradaban sejak abad kelima Masehi) tersebut. Pada Pemilu 1999 PK tidak mendapatkan kursi di Bantaeng, pada Pemilu 2004 PKS mendapatkan satu kursi, Pemilu 2009 tetap bertahan dengan satu kursi. Dan, pada Pemilu 2014 PKS berhasil meraup empat kursi dan menjadi juara di kabupaten yang dipimpin oleh Bupati Nurdin Abdullah ini.

Tren di Takalar

Kabupaten Takalar juga berhasil meningkatkan tren peningkatan perwakilan asal PKS untuk DPRD Takalar. PKS Takalar berhasil mengamankan posisi wakil ketua 1 DPRD Kabupaten Takalar, karena berdasarkan pleno KPUD Takalar pada Ahad (20/04) PKS menjadi runner-up dengan perolehan 20.789 suara.

Dari Pemilu ke Pemilu PKS Takalar menunjukkan tren perolehan suara yang positif, pada Pemilu 2004, PKS mendapat dua kursi, pada Pemilu 2009 ada tiga kursi, serta pada Pemilu 2014 PKS mendapatkan empat kursi.(pks)

PKS Kian Semangat Realisasikan Poros Partai Islam


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merasa makin optimistis untuk membentuk koalisi Indonesia Raya yang melibatkan partai-partai berbasis Islam. Pasalnya, PKS menangkap keinginan besar umat Islam di Indonesia agar partai-partai Islam kompak menghadapi pemilu presiden (pilpres) yang digelar Juli nanti.

"Kami tidak pernah ragu-ragu bentuk poros itu, akan terselenggara atau tidak itu akan dibuktikan," kata Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4).

Hidayat menambahkan, organisasi-organisasi masyarakat (ormas) Islam sudah menyampaikan aspirasi mereka agar partai berbasis Islam bersatu. Dengan demikian, katanya, poros politik partai Islam bisa memunculkan calon presiden (capres) sendiri.

"Ormas-ormas Islam menyampaikan aspirasi. ‘Kami sudah memilih dan suara kami mengkehendaki partai Islam bersatu agar bisa memberikan alternatif calon presiden’,” ujar Hidayat menirukan desakan ormas-ormas Islam yang ikut pertemuan di Cikini, Kamis malam lalu (17/4).

Hidayat yang juga salah satu kandidat capres dari PKS itu menambahkan, andai partai-partai Islam mau bergabung maka suaranya mencapai 32 persen. Suara itu, tambah Hidayat, lebih tinggi dibandingkan dengan suara PDI Perjuangan yang hanya di kisaran 19 persen.

Karenanya Hidayat makin semangat untuk merealisasikan poros partai Islam. "Karena ini amanah yang diperjuangkan dari ormas dan rakyat Indonesia yang Islam,” pungkasnya. (gil/jpnn)

Sunday 20 April 2014

Awas NasDem Membelot, Jokowi Bisa Gagal Nyapres


Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) baru mempunyai satu rekan koalisi, yaitu Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Namun, jika partai besutan Surya Paloh itu membelot, maka PDIP terancam gagal mencalonkan calon presidennya Joko Widodo (Jokowi).

"Jokowi jadi capres harus hati-hati, di media yang agak confirm (resmi koalisi), baru NasDem. NasDem tidak bisa dijadikan satu-satunya, bisa mbalelo," tandas akademisi UI Faisal Basri dalam diskusi bertajuk "Jokowi di Mata Intelektual" di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (20/4/2014).

Dia menambahkan, PDIP harus ancang-ancang jika seandainya NasDem membelot termasuk ke partai asal Surya Paloh yaitu Partai Golkar.

"Hati-hati bisa balik ke Golkar, bagaimanapun NasDem serpihan Partai Golkar, hati-hati kita, ini harus kita cermati," tandasnya.[inilah]

Ini 'Selebriti' yang Diduga Tak Lolos ke Senayan


Jakarta - Ketua DPR Marzuki Alie bersiap mengangkut barang-barangnya dari ruang kerja, bahkan dari kompleks gedung DPR di Senayan, Jakarta Pusat. Ia diperkirakan tak lolos menjadi wakil rakyat. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini mencalonkan diri di DKI Jakarta 3 nomor urut 1.
Ia mengakui suaranya jauh menurun. Alasannya, kampanyenya tak maksimal. Ia merasa lebih baik membantu caleg-caleg lain dengan membuatkan atribut kampanye. Ia pasrah. “Saya akan kembali ke habitat dengan menjadi pebisnis,” katanya.
Selain Marzuki, sejumlah nama terkenal seperti Sutan Bathoegana diperkirakan tidak akan lagi bercokol di Senayan. Berbagai alasan kekalahan mereka ungkapkan di majalah Tempo edisi pekan ini. Berikut nama-nama mereka yang diperkirakan tak lolos.
1. Taufik Kurniawan, Wakil Ketua DPR, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional, Daerah pemilihan Jawa Tengah 7 (Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen).
2. Lukman Hakim Saifuddin, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Daerah pemilihan Jawa Tengah 6 (Purworejo, Wonosobo, Magelang, dan Temanggung).
3. Ramadhan Pohan, anggota Komisi II DPR, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Daerah pemilihan Sumatera Utara 1 (Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi).
4. Abdul Wahab Dalimunthe, anggota Komisi II DPR, pengurus Demokrat, Daerah Pemilihan Sumatera Utara 1.
5. Jafar Nainggolan, anggota Komisi IV DPR, Sekretaris Demokrat Bidang Kelautan Perikanan, Daerah Pemilihan Sumatera Utara 1.
6. Sri Novida, anggota Komisi II DPR, pengurus Demokrat, Daerah Pemilihan Sumatera Utara 1.
7. Arif Wibowo, Wakil Ketua Komisi II DPR, Wakil Sekretaris Bappilu PDIP, Daerah Pemilihan Jawa Timur 4 (Lumajang, Jember).
8. Indah Kurnia, anggota Komisi XI DPR, Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur Bidang Informasi, Daerah Pemilihan Jawa Timur 4.
9. Eva Kusuma Sundari, anggota Komisi III DPR, pengurus PDIP, Daerah Pemilihan Jawa Timur 6.

TEMPO.CO

PKS Jadi Pemenang di Pinrang


Pinrang - Sidang pleno KPU Kabupaten Pinrang hari ini (20/04) memutuskan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai pemenang untuk tingkat DPRD II Kabupaten Pinrang. PKS meraup suara terbanyak dengan perolehan 26340 disusul gerindra dengan perolehan 25459 dan demokrat dengan 23231 suara.

PKS Pinrang berhasil menaikkan perolehan kursi dari pemilu ke pemilu. sebelumnya pada tahun 1999 Partai Keadilan 0 kursi, pada tahun 2004 PKS berhasil pecah telur dengan mendapat  3 kursi, pada 2009  4 kursi dan pada 2014 mendapat 5 kursi.

Dengan menjadi pemenang di kabuaten Pinrang PKS berhak menempati posisi ketua DPRD Pinrang. 5 kader PKS yang menduduki jabatan diantaranya, Muhammad Amir, Erwin Mughni, Vera Firdaus, Bahran Jafar dan Irwan Hasyim. Diantara 4 dapil di Pinrang, PKS merebut 2 kursi di dapil 3.

Hasil tersebut disambut suka cita oleh kader dan simpatisan PKS. Menurut ketua DPD Pinrang, Bahran Jafar bahwa target PKS menjadi 1 besar di Pinrang tercapai. "Alhamdulillah target kita tercapai, terima kasih kepada caleg, kader atas perjuangannya." Ujar Bahran, dia juga mengungkapkan terima kasihnya kepada segenap warga Pinrang yang memberikan kepercayaan [ms/pksmakassar]

Pengakuan Saksi PDIP: "Makanannya Apa Orang PKS ini?"


Jarum jam menunjuk pukul 20.00 WIB (Selasa, 15 April 2014) saat pleno penghitungan suara pemilu/pemilukada pertama kali digelar di PPK Tanjung Senang, Bandar Lampung.

Pukul 02.00 WIB, saksi-saksi lain sudah terkantuk-kantuk, sedangkan 3 saksi dari PKS yaitu Zoni Fauzi, Rachmadi, dan Mulyanto masih seksama mengawal penghitungan. Pk. 02.30 dini hari penghitungan sepakat ditunda hingga Rabu (16/04) pk. 09.00 WIB.

Paginya, ketiga saksi PKS hadir ke PPK tepat sesuai kesepakatan. Rupanya oleh PPK penghitungan ditunda lagi pk. 19.30 WIB.

Malam itu semua saksi partai hadir. Tiba-tiba secara sepihak oleh PPK penghitungan kembali ditunda menjadi Kamis (17/04) pk. 10.00 WIB. Bahkan sempat terjadi kericuhan antara saksi dan petugas PPK akibat penundaan yang terjadi berulangkali tsb.

Nelson, saksi dari PDIP menyatakan bahwa dirinya maupun saksi dari partai lain sangat mengandalkan para saksi dari PKS.

"Kamorang (kalian, red.) itu datanya lengkap. Gua salut. Gak di TPS, PPS sampai PPK nongkrongin terus, gak pada tidur. Padahal saksi lain tidur, lo orang malah melotot. Makanannya apa lo orang ini?" ujar Nelson.

Ketua DPC PKS Tanjung Senang Rachmadi - yang juga menjadi saksi PPK - dkk saksi PKS tertawa, "Banyak-banyak dzikir sama istighfar aja, Bang."

Di tingkat PPK Tanjung Senang, memang saksi PKS pula yang menggagalkan percobaan penggelembungan suara untuk caleg DPR maupun DPD RI berdasarkan data C1 dan D1 yang mereka miliki.

*by @dettife

Ditengah Badai, PKS Subang Raih Dua Besar


Ditengah gempuran 'bom' partai-partai berduit PKS Subang tetap eksis. Meski secara total suara hanya menduduki ranking 6, tapi perolehan kursi fenomenal, yaitu 7 kursi. Hal ini sama dengan Partai Golkar yang bertenger di ranking ke-2.

Demikian, sebagaimana disampaikan Sekum DPD PKS Subang Dedi Dediyana, A.Md. Kabupaten Subang ini terdiri dari tujuh Dapil (Daerah Pemilihan), alhamdulillah dan insya Allah (hingga ketuk palu KPUD) tiap Dapil PKS raih satu kursi.

Berikut rincian (sementara) perolehan kursi masing-masing partai di kabupaten Subang, Jawa Barat:

- PDIP raih 9/10 kursi
- Golkar raih 7 kursi
- PKS 7 kursi
- Gerindra raih 5 kursi
- Demokrat 5 kursi
- PKB 5 kursi
- Nasdem 3/4 kursi  (1 kursi masih dihitung vs PDIP)
- PAN 3 kursi
- Hanura 3 kursi
- PPP 2 kursi

"Milik euy, PKS mah!" celoteh tim partai tetangga. Karena secara suara kalah jauh, tapi perolehan kursi sama dengan peraih suara terbanyak kedua. Alhamdulillah, PKS Subang fenomenal.

(Humas DPD PKS Subang)

Hutang Luar Negeri Pemprov DKI Menumpuk


Utang luar negeri Pemprov DKI Jakarta menumpuk. Total hutang untuk membiayai megaproyek mencapai Rp35 triliun. Dengan hutang tersebut, Jakarta sudah tergadai kepada asing. Tiap tahun Pemprov harus mengeluarkan dana ratusan miliar membayar cicilan hutang berikut bunganya.
Apalagi akan ada investari baru senilai 3,4 triliun yen untuk Rencana Induk Metropolitan Priority Area (MPA) hingga 2020 yang bersumber dari Japan International Cooperation Agency (JICA) yang dikemas dengan Public Private Partnership (PPP).

Pengamat ekonomi politik dari Indonesia for Global Justice (GJI), Salamuddin Daeng, menilai, Jakarta sebagai Ibukota telah “digadaikan” kepada asing. “Penggadaian itu dilakukan melalui utang luar negeri dan investasi,” jelas Daeng, kemarin.

Daeng mengakui hutang tersebut untuk membiayai berbagi proyek besar di Jakarta. Terutama untuk mengurai kemacetan, banjir dan lainnya. “Sayangnya, penyelesaian yang ditawarkan Gubernur DKI Jakarta atas masalah-masalah tersebut dilakukan dengan cara berutang kepada luar negeri, memberikan ruang yang teramat leluasa bagi masuknya modal asing, dan membuka keran impor untuk seluruh kebutuhan infrastuktur,”tandasnya.

Daeng mencontohkan kebijakan Pemprov DKI Jakarta mengimpor 656 unit Bus TransJakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang seluruhnya dari China. Untuk kepentingan tersebut Gubernur Jokowi meminta penghapusan pajak impor.

Tak hanya itu, kata Daeng, Pemprov juga telah membuat utang bagi perealisasian tiga mega proyek, yaitu Mass Rapid Transit (MRT) yang berutang kepada pemerintah Jepang, monorel yang pengerjaannya dipimpin China Communications Construction Company (CCCC) dan seluruh keretanya juga diimpor dari China, serta pengerukan 13 kali/sungai yang dananya dipinjam dari Bank Dunia. Total utang luar negeri DKI untuk membiayai ketiga proyek infrastruktur tersebut mencapai Rp35 triliun, dimana 1,5 miliar dolar AS (sekitar Rp16,5 triliun) di antaranya digunakan untuk pengerjaan proyek monorel.

“Yang lebih gila lagi, Pemprov DKI bahkan telah menetapkan Rencana Induk Metropolitan Priority Area (MPA) hingga 2020 yang dananya sebesar 3,4 triliun yen atau Rp394 triliun, bersumber dari Japan International Cooperation Agency (JICA) yang dikemas dengan Public Private Partnership (PPP),” imbuh Daeng.

Dari data, MPA akan dikerjakan secara keroyokan oleh sejumlah perusahaan raksasa dari Jepang seperti Mitsubishi Corporation, Chiyoda Corporation, JGC Corporation, Taisei Corporation, Tokyo Metro Co. Ltd, Hitachi Ltd, Metropolitan Expressway Company Limited, dan NYK Line. Bahkan konsultannya pun dari Jepang, seperti dari Nippon Koei Co. Ltd, Oriental Konsultan Co. Ltd, dan Mitsubishi Research Institute Inc.

Andi Baso M, Kepala Badan perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta mengaku tidak hapal secara detil. “Tolong tanyakan ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, agar valid,”katanya.
M.Sanusi, anggota DPRD DKI Jakarta, mengakui dalam APBD selalu ada pembayaran untuk cicilan hutang berikut bunganya. “Memang ada, tapi jumlahnya saya tidak tahu persis.” (poskotanews)

Kenapa Syiah Tetap Membaca Al Qur’an?


Pertanyaan mengganjal tersebut seringkali terlintas di benak kaum Muslimin yang mengetahui bahwa Syiah meyakini Al Qur’an telah dirubah/terdistorsi.

Adapun jawaban untuk pertanyaan ini biarkan Ulama Syiah Nikmatullah Al Jazairi yang menjawabnya seperti terdapat dalam bukunya Al Anwaar An Nu’maniyah 363/2:
“Jika kamu katakan bagaimana mungkin kita boleh membaca Al Qur’an ini sekalipun di dalamnya terdapat perubahan/distorsi,aku (Nikmatullah) katakan bahwa telah diriwayatkan melalui hadits-hadits para imam bahwa mereka alaihimus salam memerintahkan para pengikutnya untuk tetap membaca Al Qur’an yang ada sekarang ini ketika sholat dan selainnya serta mengamalkan hukum-hukumnya sampai munculnya baginda kita Shahib Az Zaman (Imam Mahdi versi Syiah) maka Al Qur’an yang ada di tangan manusia akan naik ke langit dan keluarlah Al Qur’an yang ditulis Amirul Mukminin (Ali) alaihis salam maka akan dibacakan dan diminta mengamalkan hukum-hukumnya.”
Inilah jawaban Ulama Syiah Nikmatullah Al Jazairi untuk pertanyaan dari setiap Sunni maupun syiah awam yang menanyakan mengapa Syiah membaca Al Qur’an yang telah dirubah/terdistorsi.

Namun justru di Hawzah/Sekolah seminari Syiah Al Qur’an tidak masuk sebagai materi pembelajaran, karena dikhawatirkan bila para calon missionaris Syiah yang sudah memahami bahasa Arab akan berbalik menjadi Sunni karena banyaknya kontradiksi ajaran Syiah dengan Al Qur’an.

Maka tidaklah mengherankan bila para Imam Syiah yang berasal dari Hawzah-hawzah tersebut seringkali salah membaca ayat-ayat Al Qur’an ketika tampil di depan umum dan menafsirkannya seenak udel mereka sendiri. Naudzubillah min dzalik!

Sumber: Fnoor (iz)

Ini Surat Perjanjian Antara Caleg Gerindra Pasuruan dengan 13 Ketua PPK


Agustina Amprawati, caleg DPRD Jawa Timur dari Partai Gerindra yang gagal karena suaranya minim melaporkan 13 Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Pasuruan ke Panwaslu. Dalam laporan tersebut, sang caleg membawa surat perjanjian berisi kesanggupan PPK mengganti rugi RP 4 miliar jika gagal menggelembungkan suara.

Kesanggupan itu tertuang dalam selembar surat perjanjian tertulis tangan dan ditandatangani oleh 11 PPK dari 13 PPK yang bersedia membantu menggelembungkan suara. Surat perjanjian tersebut dibawa Agustina saat melapor ke Kantor Panwascam Kejayan, Minggu (20/4/2014).

"Yang bertanda-tangan di bawah ini kami 13 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Kabupaten Pasuruan yang sesuai dengan tanda terima di bawah ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa kami sanggup memenangkan caleg Prop Jatim a/n Agustina Amprawati, ST dan telah kami terima RP 77.500.000....." demikian bunyi surat perjanjian.

Dalam surat perjanjian tersebut tertera tanda-tangan 11 Ketua PPK. Menurut Agustina, selepas memberikan uang Rp 77,5 juta tersebut pada 17 Maret 2014, ia juga memberikan sejumlah uang lagi kepada perwakilan 13 Katua PPK dan sebuah motor Mega Pro dalam waktu berbeda. Uang yang diberikan Agustina pada 13 PKK total Rp 116 Juta. Proses pemberian uang dilakukan di Posko pemenangan Agustina di Jalan Panglima Sudirman Kota Pasuruan.

"Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dalam keadaan sadar tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga. Apabila mengingkari penyataan tersebut kami siap untuk dipidanakan dan mengembalikan dana tersebut sepuluh kali lipat, ditambah kampanye dengan biaya Rp 4.000.000.000 (empat miliar rupiah) yang ditanggung oleh nama-nama yang tersebut di atas," isi kesanggupan tersebut.

Karena Agustina gagal meraih suara signifikan sehingga gagal menjadi anggota dewan, ia merasa kecewa dan merasa ditipu. Oleh karena itu ia memilih melapor. "Saya serahkan ke pengacara saya," ujar perempuan yang disapa Tina ini usai melapor.

Dari laporan tersebut muncul nama-nama 12 Ketua PPK dan 1 anggota PPK. Mereka yakni Ketua PPK Gempol (Khumaidi), Ketua PPK Lekok (Lutfi), Ketua PPK Prigen (Tauhid) non aktif, Ketua PPK Beji (Budi), Ketua PPK Gondang wetan (Musta'in), Ketua PPK Grati (Sholeh), Ketua PPK Pohjentrek (Edi), Ketua PPK Wonorejo (Suhudi), Ketua PPK Sukorejo (Eko), Ketua PPK Purwosari (Imam), anggota PPK Winongan (Endang), Ketua PPK Bangil (Sujarwanto) serta Ketua PPK Kraton (Ansori).

Sampai saat ini belum ada tanggapan dari pihak KPU maupun Panwas Kabupaten Pasuruan terkait laporan ini karena tengah disibukkan dengan proses rekapitulasi suara.(detik)

(Video) Arab Saudi Akan Bangun Gedung Tertinggi di Dunia, Setinggi 1 KM


Saudi Arabia akan memulai konstruksi pekan depan untuk membangun gedung tertinggi di dunia, dengan ketinggian 3.280 kaki atau sekitar 999,75 meter, demikian seperti dilansir Construction Weekly, Rabu (26/3/2014). Dengan kata lain, gedung itu ketinggiannya mendekati 1 kilometer.

Jika selesai dibangun, Kingdom Tower, sebutan nama gedung tersebut, akan 568 meter lebih tinggi dari Khalifa Tower, pemegang rekor di “Guinness World Record”, yang berlokasi di Dubai. Gedung ini merupakan tahap pertama sekaligus titik pusat dari proyek Kingdom City seluas 17 juta kaki persegi milik Jeddah Economic Company (JEC), yang bernilai sekitar 20$ miliar. Pangeran Saudi Arabia Alwalid bin Talal bin Abdulaziz Al Saud, seorang keponakan dari Raja Saudi, Abdullah, adalah pimpinan dari Kingdom Holding Company, mitra di JEC.

“Visi kami untuk Kingdom Tower adalah salah satu yang merepresentasikan semangat baru Arab Saudi”, ujar Adrian Smith dalam rilisnya, salah seorang pendiri dari Adrian Smith + Gordon Gill Architecture, perusahaan yang telah merancang gedung itu. “Menara ini melambangkan kerajaan sebagai bisnis global yang penting dan pemimpin budaya, serta mendemostrasikan kekuatan dan visi kreatif rakyatnya”, tambahnya.

Pekerjaan pondasi untuk bangunan pencakar langit senilai 1,2$ miliar itu akan dimulai pada bulan Desember. Menara 200 lantai itu akan berlokasi di Jeddah, sebuah kota dekat laut merah yang dikenal sebagai pintu gerbang ke Mekah.

Kingdom Tower akan diisi dengan hotel Four Seasons, kondominium mewah, ruang perkantoran, dan sebuah observatorium. (Melissa Goldin/Mashable/dakwatuna/hdn)

Mengapa Jokowi Menjadi Musuh Bersama?


Hasil Quick Count (QC) Pileg 2014, menunjukkan tidak satupun partai politik mampu mengusung calon presiden (capres) sendiri. Seluruh harus partai melakukan langkah politik untuk berkoalisi.

Tujuannya tentu agar jumlah suara gabungan bisa memenuhi syarat mengusung capres, yaitu sebesar 25% perolehan suara nasional atau 20% perolehan kursi DPR-RI.

Tentu, yang sangat sempoyongan PDIP, karena suaranya hanya kurang dari 19% persen. ‘Jimat’ Jokowi hanyalah ‘pepesan kosong’, tak mampu menambah suara. Kendati media massa kristen dan sekuler, seperti Kompas dan Tempo, sudah begitu membabi buta menyokong Jokowi.

Jokowi yang sudah didukung jaringan lobi Vatikan, Yahudi, Amerika, dan Konlomerat Cina, seperti James Riyadi, usai pemilu nampak  begitu agresive melakukan pendekatan ke Partai-partai politik. Hanya berselang 1 hari dari pengumuman hasil QC, Jokowi sudah melakukan safari politik keberbagai Parpol, mulai dari Nasdem, PKB, Bahkan ke Golkar.

Ajakan koalisi Jokowi ini ada yang bersambut, ada yang mengambang, bahkan ada juga yang ditolak mentah-mentah. Kecuali, Nasdem menyambut ajakan dengan tangan terbuka dan tanpa syarat.

PKB, nampaknya sedang memainkan kartu untuk tarik ulur dengan tawaran Jokowi. Sementara Partai Golkar sebagai partai dengan perolehan suara kedua (lagi lagi hasil QC), dengan tegas menolak dan menantang Jokowi di gelanggang PILPRES 2014.

Memang, nasib  PDI-P diujung tanduk. Jika berpegang pada hasil QC, maka agar pencapresan Jokowi bisa terlaksana, koalisi adalah jalan satu satunya. Dan ini bukan hal yang mudah. Nampaknya, pencapresan Jokowi sebelum pileg mengadung resiko besar, terutama jika perolehan kursi PDI-P kurang dari 20%.

Jika hal itu terjadi maka kemungkinan besar PDI-P akan gagal mengusung capres. Mega benar-benar terperosok oleh lobi-lobi kepentingan, dan kemudian memutuskan mencapreskan Jokowi.

Penyebabnya adalah karena Jokowi akan dijadikan musuh bersama oleh Parpol yang lain. Apalagi, terbukti, perolehan suara PDI-P hanya 18-19% persen. Pasti tidak akan mampu mengumpulkan 20% kursi DPR-RI.

Mengapa Jokowi dijadikan musuh bersama? Karena,  kalangan Islam dan nasionalis, sudah tahu, bahwa Jokowi itu, hanyalah “boneka” bagi kepentingan Barat, Zionis, dan kalangan Kristen, yang ingin menguasai negara dan bangsa Indonesia. Menjadikan Indonesia sebagai tanah jajahan, sembari mengeruk kekeyaan alamnya yang melimpah menjadikan rakyatnya, kaum pribumi sebagai budak mereka, dan dibiarkan sebagai bangsa yang pariah (jembel).

Amin Rais ingin menyadarkan ancaman ‘Asing dan A Seng’, yang sudah di depan hidung, dan menyelamatkan negara dan bangsa.

Apalagi, menurut sumber yang sangat shahih, dari wartawan senior dari koran terkemuka Singapura, Jokowi telah memilih tokoh Kristen, yaitu Jenderal Luhut Binsar Panjaitan, yang akan menjadi pendampingnya, sebagai  cawapres.

Semua ini sesuai dengan kesepakatan yang dicapai pertemuan ‘tujuh tokoh’ di Singapura, yang dilanjutkan pertemuan di rumah pengucaha Jacob Soetojo, seorang anggota ‘TRILATERAl COMMISSION’, dan orang tokoh penting di CSIS. Di mana dalam pertemuan di rumah Jacob Soetojo itu, dihadiri Dubes Amerika, Vatikan, Inggris, dan sejumlah negara lainnya.

Wajar Amin Rais yang memiliki kesadaran atas ancaman masa depan bangsa dan negara itu, mengajak Partai Islam seperti PKS, PAN, PPP, dan PBB membahas dan membicarakan nasib dan masa depan bangsa, menghadapi ancaman dari Jokowi dan kekuatan yang ada di belakangnya.

Sementara itu, tokoh PKB sangat memperhatikan suara ulama NU, yang sudah memperingatkan Muhaimin Iskandar (cak Imin) sang Ketua Umum untuk tetap mendukung Capres/cawapres sendiri yang sejak awal di usung, seperti Mahfud MD.

Disinilah semakin terjepitnya posisi PDI-P. Tentu, Muhaimin sebagai ketua umum PKB tidak akan begitu saja mengabaikan peringatan Ulama NU. Cak imin akan ikut bergabung dengan koalisasi Indonesia Raya yang digagas Amien Rais dan partai islam lainnya.

Jika ini terjadi, maka peluang PDI-P mengajukan capres makin berat, apalagi dengan sudah munculnya pendeklarasian Prabowo sebagai Capres dari PPP. Artinya koalisi Indonesia Raya sudah pasti akan terbentuk hanya menunggu waktu saja untuk di deklarasikan. Nasib PDI-P benar benar diujung tanduk.

Maka, perlu dibangun gerakan rakyat  yang serentak yaitu : "ABJ" (Asal Bukan Jokowi). Karena dia boneka 'Asing dan A Seng'. Wallahu'alam.

www.voa-islam.com

Copot Sementara SDA, Ini Keputusan Lengkap Rapimnas PPP Kubu Romi


Rapimnas PPP kubu Sekjen Romahurmuziy (Romi) memutuskan pencopotan Suryadharma Ali dari posisi Ketum. Selain itu menunjuk Waketum Emron Pangkapi sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketum. Berikut amar putusan lengkap Rapimnas tersebut.

1. Mengukuhkan hasil rapat pengurus harian DPP PPP yang dilaksanakan pada Jumat 19 April 2014.

2. Rapimnas I PPP yang diadakan pada tanggal 19-20 April 2014 bertemakan 'Merangkai Ishlah Menuju Berkah' dimaksudkan untuk merekonsiliasi semua perbedaan pendapat dan menjalankan amanat Ketua Majelis Syariah DPP PPP KH Maimun Zubair dalam rangka islah (perdamaian). Setelah upaya yang sungguh-sungguh untuk membangun komunikasi, Ketua Umum H Suryadharma Ali tetap tidak bersedia menghadiri forum Rapimnas I PPP. Atas dasar tersebut, Rapimnas I PPP dengan tetap berpegang teguh kepada konstitusi (AD/ART), mengoreksi sanksi yang diputuskan rapat pengurus harian DPP PPP pada tanggal 18 April 2014 dari semula 'peringatan pertama' menjadi PEMBERHENTIAN SEMENTARA kepada H Suryadharma Ali dari jabatannya selaku ketua umum DPP PPP.

3. Rapimnas I PPP menetapkan saudara H Emron Pangkapi selaku Wakil Ketua Umum DPP PPP untuk mengisi lowongan jabatan Ketua Umum DPP PPP sesuai dengan pasal 12 ayat 1 Anggaran Rumah Tangga PPP sampai dengan pelaksanaan muktamar yang dipercepat.

4. Rapimnas I PPP memberikan mandat kepada Pelaksana Tugas Ketua Umum DPP PPP sebagaimana dimaksud pada butir 3 di atas untuk menyelenggarakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III pada Hari Rabu, tanggal 23 April 2014.

5. Rapimnas I PPP mengamanatkan kepada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III untuk menetapkan jadwal, waktu dan tempat pelaksanaan Muktamar yang dipercepat.
Jakarta, 20 April 2014 pukul 01.30 WIB.

Tanda Tangan Pimpinan Rapat

Ketua Lukman Hakim Saifudin dan Sekretaris HM Romahurmuziy

http://news.detik.com

Saksi Kader PKS Sigap Selamatkan 1000 Suara HNW di DKI


Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang maju sebagai calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta II, Hidayat Nur Wahid mengaku sempat kehilangan 1000 suara hasil coblosan pemilu legislatif (pileg) 9 April lalu. Beruntung, 1000 suara yang hilang dari hasil coblosan di Kelurahan Tegal Parang, Jakarta Selatan itu bisa diselamatkan.

"‎Suara saya di Kelurahan Tegal Parang sempat dicuri atau dikurangi dari 2300 sekian menjadi 1300 sekian, ada 1000 suara yang dicurangi, tapi itu hilang di tingkat kecamatan. Tapi alhamdulillah kader-kader kami saksi dari PKS sigap segera mengkritisi hal itu dan kami bisa menyelamatkannya dan bisa mengembalikan suara ," kata Hidayat saat ditemui usai menghadiri sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4).

Anehnya, lanjut mantan Ketua MPR RI itu, suaranya sempat mengalami kenaikan melebihi hitungan tim PKS. Hidayat mengaku mendapat kelebihan 100 suara menjadi 2400 suara juga di Kelurahan Tegal Parang.

"‎Saya bilang tolak kelebihan 100 itu karena itu bukti yang lain bahwa ini ada keamburadulan di dalam collecting suara dari tahapan-tahapan yang ada, dan itu memang layak dikritisi. Kelebihan suara itu ditolak, harus dibuang," ujar Hidayat.

Pria yang kini memimpin Fraksi PKS DPR itu mengaku optimistis bakal lolos menjadi wakil rakyat lagi untuk periode 2014-2019. "Kami tetap bekerja,setiap hari terus mengawasi dan sejauh pantauan kami terkait perolehan saya sebagai caleg maupun partai, insya Allah kami bisa melampaui batas minimal yang diperlukan, bahkan melebihi dari satu kursi," tandasnya.(gil/jpnn)

PKS Kota Semarang Sukses Raih 3 Besar


SEMARANG - Setelah melalui proses yang sangat panjang, PKS Kota Semarang akhirnya bisa masuk posisi 3 besar jumlah kursi dan berpeluang mengisi kursi pimpinan dewan. PKS Semarang memperoleh 6 kursi anggota dewan dibawah PDIP dan Gerindra. Dengan capaian ini, PKS Semarang akan menjadi satu-satunya partai Islam yang masuk di jajaran pimpinan dewan.

Ketua Bapilu PKS Kota Semarang Julisa Ramadhan menyatakan cukup puas dengan hasil ini, mengingat badai dan serangan yang bertubi-tubi kepada PKS. Julisa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua kader,caleg dan struktur yang telah bekerja keras. "Semua telah bekerja keras, ini adalah hadiah dari Allah atas kerja keras kita, PKS Bersyukur" Ungkap Julisa.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPD Kota Semarang Agung Budi Margono, hasil kursi yang di dapat PKS adalah hasil kader kerja kader, caleg dan struktur yang pantang menyerah.

Dari hasil Pleno KPU yang dilaksanakan 19 April 2014 kemarin, berikut perolehan kursi partai :

PDIP : 15 Kursi
Gerindra : 7 Kursi
PKS : 6 Kursi
Partai demokrat : 6 Kursi
Golkar : 5 Kursi
PKB : 4 Kursi
PAN : 4 Kursi
PPP : 2 Kursi
Nasdem : 1 Kursi


PKS PIYUNGAN

Dilecehkan Pengguna Twitter, Anis Matta Malah Minta Ma’af


Ada peristiwa yang sedikit menghebohkan di Twitterland hari ini, Sabtu (19/4) terutama bagi para kader PKS yang aktif "berkicau" ria. Betapa tidak terkaget-kaget mereka, karena tiba-tiba ada seorang pengguna Twitter yang bernama @ernestprakasa dengan lancangnya telah memposting gambar Presiden PKS Anis Matta yang didalam gambar tersebut tampak diinjak.

Beragam reaksi dari para kader PKS pun bermunculan. Ada yang emosi, namun ada pula yang tenang-tenang saja menghadapi hal tersebut dengan pertimbangan jika di-counter justru makin menambah runyam permasalahan. Akan tetapi Presiden PKS Anis Matta yang merupakan korban pelecehan dari @ernestprakasa tersebut malah menanggapi hal itu dengan santai.

Berikut jawaban dari Anis Matta melalui akun Twitternya @anismatta mengenai pelecehan tersebut.

@ernestprakasa maaf jk ada sikap/kata2 sy yg mmbuat anda kesal.. Msh bnyk pekerjaan utk mmperbaiki bangsa.. Dan itu hrs dilakukan brsama..:)

Dari ungkapan Anis Matta diatas jelas tergambar jiwa besar seorang pemimpin. Belum pernah saya mendengar ada kasus pelecehan terhadap seorang pemimpin partai ataupun penguasa negeri ini yang dengan senang hati memaafkan orang yang telah menghinanya. Sungguh
luar biasa akhlak Presiden PKS ini.

Menanggapi jawaban @anismatta atas pelecehan tersebut juga mengundang berbagai reaksi dari pengguna Twitter.

Sementara itu, @ernestprakasa pelaku pelecehan terhadap Presiden PKS Anis Matta sudah meminta maaf atas apa yang telah dilakukannya.

@anismatta Iya Pak. Mohon maaf atas
ketidaksopanan saya ya..

Semoga kedepannya tidak ada lagi anak bangsa yang tega berbuat demikian. [dm/pksnongsa/pksciktim/pksmakassar]

Saturday 19 April 2014

BERANI…!!, Abdullah Hehamahua marah-marah kepada Abraham Samad


Mantan Wakil Ketua Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara/KPKPN (2001-2004) Abdullah Hehamahua marah-marah kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad.

Abdullah yang pernah menjadi penasihat KPK itu pun menganggap Abraham tidak tegas menanggapi isu pencalonan dirinya menjadi wakil presiden.

“Saya marah dan kirim pesan ke dia, pimpinan KPK itu tidak boleh tergoda. Abraham Samad harus tegas mengatakan tidak. Jika menerima pinangan, itu melanggar komitmen ketika fit and proper test di DPR bahwa menjadi pimpinan KPK untuk 4 tahun dan tidak boleh tergoda apapun,” kata Abdullah saat dihubungi Media Indonesia di Jakarta, Jumat (18/4/2014).

Dalam Pasal 34 Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, tertulis tegas bahwa Pimpinan KPK memegang jabatan selama empat tahun.

“Kalau Abraham menjadi cawapres, secara moral menunjukan dia tidak amanah menjalankan tugas selama 4 tahun karena di pertengahan tergoda. Niatnya bukan pemberantasan korupsi tapi jabatan. Kalau ada godaan lebih tinggi dari jabatan bisa tergoda lagi. Itu ciri orang munafik,” katanya.

Abraham Samad tengah dilirik para partai politik untuk dipasangkan sebagai calon wapres. Seperti, Wasekjen DPP PDIP Hasto Kristianto yang menyatakan Abraham Samad menjadi pilihan untuk mendampingi Jokowi. Partai Gerindra juga membuka pintu untuk memasangkan Abraham Samad sebagai wakil dari capres Prabowo Subianto.
(HNR)

http://m.metrotvnews.com/read/2014/04/18/232287/eks-penasihat-kpk-marahi-abraham-samad#.U1Go5Bn-JAg

Di Mesir, Ulama Salafi Ini Dipenjara Hanya Karena Khutbah Jum'at


Kementerian Wakaf (Agama) Kudeta di Provinsi Minia melaporkan (18/4) dai kondang salafi Mesir, Syeikh Muhammad Husein Ya’qub, ke kepolisian kudeta di Minia atas tuduhan menyampaikah khutbah Jum’at tanpa seizin Kementerian Wakaf.

Syeikh Husein Ya’qub menyampaikan khutbah Jumat sekaligus dalam rangka peresmian Masjid Ar-Rahman Ar-Rahim di desa Abu Qarqash, Minia, atas permintaan masyarakat setempat yang disampaikan melalui Muhammad Talaat Abul ‘Ala, mantan anggota Parlemen Mesir dari kelompok salafi.

Mengetahui Syeikh Hussein Ya’qub akan memberikan khutbah Jum’at di masjid baru yang akan diresmikan, Kementerian Wakaf Kudeta  di Minia langsung mengutus pegawai untuk menyampaikan larangan, tetapi ditolak dan diusir oleh masyarakat.

Buntut kasus tersebut, Kementerian Wakaf Kudeta di Minia melaporkan Syeikh Hussein Ya’kub dan Muhammad Talaat Abul ‘Ala ke polisi atas tuduhan melanggar dengan sengaja peraturan pemerintah kudeta dan menghalangi pegawai (kementerian) melaksanakan tugasnya.

Syeikh Muhammad Hussein Ya’kub termasuk dai salafi Mesir yang digemari oleh masyarakat Mesir karena keilmuan, kerendahan hati, dan ketegasan sikapnya.

Pasca-kudeta militer pada 3 Juli 2013 lalu, Kementerian Wakaf yang loyal kepada kudeta militer berupaya keras menghalangi para ulama yang potensial dengan memperketat peraturan pemanfaatan masjid.

Para imam dan khatib yang diperbolehkan untuk khutbah dan ceramah hanyalah yang telah mendapat surat izin dari kementerian dan menyampaikan tema-tema yang telah ditentukan. (islammemo/rem/dakwatuna)

7 Binatang ‘Raksasa’ yang Pernah Ditemukan (PHOTO)

BEBERAPA hewan terkadang terlahir tidak normal, yang memiliki ukuran tubuh yang sangat besar. Ukuran tubuhnya tidak seperti hewan lain pada umumnya. Seperti diberitakan Mirror, Rabu (16/4/2014), berikut hewan-hewan raksasa yang ditemukan di seluruh dunia.

1. Tikus raksasa di Liverpool
Pada September tahun lalu muncul kawanan lebah pembunuh yang membawa wabah bagi masyarakat pedesaan di China. Puluhan orang tewas di kota Ankang, China, setelah ribuan lebah yang berukuran raksasa menyerang kawasan padat penduduk tersebut.

Lebah Asia raksasa ini dapat tumbuh hingga sepanjang 5 cm dan sengatannya sangat beracun sehingga dapat menyebabkan syok anafilaksis dan gagal ginjal. Hal inilah yang menyebabkan setidaknya 47 orang meninggal akibat serangan lebah raksasa ini pada 2013 silam.

3. Jangkrik raksasa di New Zealand

Jangkrik raksasa ditemukan pada 2011 silam di Barrier Island, Selandia Baru. Serangga berbentuk sangat besar dari jangkrik biasanya ini ditemukan oleh seorang mantan tukang kebun, Mark Moffett. Dia sering memberinya makan wortel sebelum membiarkan serangga itu pergi.

4. Lipan raksasa di London

Seekor lipan berukuran 25 cm telah ditemukan di sebuah rumah di London Utara pada 2005 silam. Hewan yang memiliki nama latin Viridicornis Scolopendra ini dapat tumbuh hingga 45,7cm.

Hewan arthropoda ini memiliki racun yang sangat mematikan. Selain racun seekor lipan dapat berakibat fatal bagi manusia, racun itu juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit, seperti sakit kepala dan bahkan penyakit kanker.

5. Cumi-Cumi raksasa di Spanyol

Cumi-cumi raksasa terdampar di Spanyol pada Oktober 2013. Hewan laut bertentakel ini memiliki panjang 9 meter (m) dan berat hampir 180 kilogram (kg). Seperti diketahui, spesies cumi-cumi yang ditemukan ini berjenis Architeuthis Dux.

6. Serangga Tongkat

Serangga unik yang biasa disebut serangga tongkat ini memiliki bentuk seperti ranting pohon. Hewan bernama latin Phobaeticus Kirbyi ini pernah ditemukan di Kalimantan, Indonesia. Serangga tongkat raksasa ini memiliki panjang 33 cm, tapi tangan dan kaki yang membentang ke samping memiliki panjang lebih dari 55 cm.

7. Lalat raksasa di Inggris

Seekor lalat raksasa sepanjang 3 cm ditemukan di suatu tempat di West Hamshire, Inggris. Lalat raksasa ini dapat melukai manusia dengan cara menggigit dan memotong kulit manusia. Membutuhkan waktu yang lama untuk menyembuhkan bekas gigitan lalat raksasa tersebut.

By: @atjehcyber — http://www.atjehcyber.net/2014/04/7-binatang-raksasa-yang-pernah.html#ixzz2zS835Ele

Poros Baru Terbentuk, Jokowi Gagal Nyapres


Akan terjadi kekacauan pencapresan bila koalisi baru yang beranggotakan partai berbasis Islam ini terbentuk. Bisa jadi capres yang sudah digadang-gadang tidak bisa mendaftarkan menjadi capres ke KPU.

Bila koalisi baru terbentuk maka Jokowi bisa gigit jari. Mengingat suara PDIP tidak sampai 20 persen, sehingga harus mencari teman untuk memenuhi kuota 20 persen. Bila PKB meninggalkan PDIP maka temannya tinggal Nasdem. Makanya bagaining position Nasdem  akan sangat tinggi sekali.

Ongkos politik yang akan dikeluarkan PDIP sangat besar sehingga tidak sebanding dengan suara Nasdem yang hanya 6 persen. Nasdem bisa jadi meminta beragam posisi strategis yang menyewotkan petinggi PDIP. Oleh karena itulah tersebar berita bahwa Nasdem meminta posisi Cawapres.

Agar PKB tidak lari maka Muaimin Iskandar pun digadang menjadi Cawapres. Walau kiyai sepuh tidak menyetujuinya. Lobi-lobi ke Muhaimin pun makin gencar agar tidak meninggalkan PDIP.Walau sebenarnya suara Muhaimin belum tentu suara bulat PKB.

Lobi-lobi yang awalnya gencar dilakukan sendiri oleh Jokowi sekarang mulai dilakukan oleh Megawati dan Puan Maharani. Bahkan rencana Jokowi membentuk tim pemenangan sendiri akhirnya diambil alih oleh Puan Maharani. Ini menunjukan kekhawatiran besar PDIP akan kegagalan pencapresan Jokowi.

Hanya saja apakah partai lain masih mempecayai PDIP ? karena disaat sangat percaya diri akan kemampuannya PDIP dengan mudah mencampakan Gerindra ? Mungkin ini akan menjadi penilaian tersendiri bagi partai yang akan berkoalisi dengan PDIP.

Kekhawatiran ditinggalkan Nasdem dan PKB terlihat dari  lobi-lobi PDIP pun meluas hingga ke Golkar dan partai lainnya.

Kekhawatiran pun tidak saja terjadi pada PDIP tetapi juga di Gerindra dan Golkar. Gerindra dengan cepat menarik Suryadarma Ali walau petinggi PPP yang lainnya tidak mau. Golkarpun segera mencap bahwa poros baru merupakan tanda kemunduran. Semua serba ketakutan akan lahirnya porosini.

Bisa jadi bila porosbaru  ini terbentuk, partai eks Golkar, Gerindra-Hanura-Nasdem, bergabung kembali lalu mencari format pencapresan yang baru seperti yang diusulkan oleh Akbar Tanjung ? Maka hasil akhirnya, posisi PDIP sangat lemah.

Terbentuknya poros baru yang dimotori parpol Islam dan adanya wacana dari Akbar Tanjung bisa meluluhlantahkan pencapresan Jokowi.(nasrullohmu)

PKS-Poros Baru


Ada yang beda pasca pileg 2014 ini. PKS tidak lagi grasa grusu seperti 2004 dan 2009. Pasca 2004, PKS sudah terpecah opininya antara Wiranto dan SBY. 2009 sudah terpecah opininya antara JK dan SBY. Namun sekarang media masih belum melihat arah gerak PKS akan kemana.

Yang sudah jelas, fokus PKS adalah pengamanan suara hasil pileg. Dengan penyebaran suara PKS yang makin merata dan perolehan suara 7-8 persen, membuat perolehan kursi makin ketat dilingkaran parpol menengahM. Perebutan sisa suara makin ketat.

Seperti di Bali, PKS mendapat kursi tambahan dari sisa suara yang selisihnya hanya 22 suara dari Demokrat. Oleh karena itu disaat partai lain tengah sibuk berwacana kasak kusuk koalisi namun PKS justru fokus yang sangat substansial. Yaitu mengamankan suara kepercayaan rakyat.

Hasil pantauan pusat tabulasi nasional PKS diprediksi perolehan kursi PKS lebih tinggi dari partai islam lainnya. Ini menandakan PKS memiliki posisi yang strategis baik sebagai oposisi maupun saat menjadi bagian pemerintahan.

Walau seperti itu, PKS terlihat tidak jual sana-jual sini. PKS justru lebih fokus pada mendengar aspirasi masyarakat dan Ormas Islam. Melihat sangat signifikantnya kepercayaan masyarakat pada Parpol Islam, yang total suaranya mencapai diatas 30 persen, maka kepercayaan ini harus dilanjutkan sehingga menjadi kekuatan riil dan strategis. Maka kehadiran poros baru menjadi sebuah jalan keluar.

Kenaikan suara parpol Islam bisa jadi menandakan kemuakan masyarakat terhadap figur-figur yang sudah ada. Figur Capres yang sejak awal pileg sudah memproklamirkan dirasa masih jauh dari harapan umat Islam. Apalagi yang dipertontonkan soal koalisi yang ada hanya diributan dan hanya dipersoalkan penyodoran capres- cawapres, syarat kuota suara dan hitungan menang dan kalah.

Tidak ada koalisi platform, program kerja apalagi kesepakatan akan dibawa kemana Indonesia ini. Melihat kondisi ini PKS terlihat aktif membuat koalisi jenis baru. Ini terlihat dengan kehadiran presiden PKS pada pertemuan peneloran koalisi baru.

Dan ditubuh PKS terlihat satu suara mendukung poros ini, disaat partai lain masih terlihat setengah hati. Dimana terlihat antara ketua umum dan jajaran pusatnya kadang terlihat tidak sinkron.

Walau banyak pengamat yang meragukan keberhasilan koalisi baru ini, namun PKS terlihat sangat serius akan lahirnya poros ini. Keseriusan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa parpol Islam harus menjadi pembawa gerbong perubahan dan perbaikan. Tidak lagi hanya menjadi arena perebutan saat dibutuhkan saja.

Parpol Islam harus menjadi petunjuk arah bagi kemajuan negri ini setelah sekian lama dikerdilkan dan singkirkan peranannya.

Jadi poros baru yang tengah digulirkan sebenarnya hanya jawaban terhadap keinginan umat yang mulai menggeliat akan peran yang lebih besar akan parpol Islam.

Walau banyak pihak masih meragukan terbentuknya poros ini namun setidaknya parpol Islam tengah berusaha dan berjuang mencari format koalisi yang pas untuk sekarang dan dimasa depan.(nasrullohmu)

"Partai yang Getol Tolak Dana Saksi, Ternyata Paling Curang"


 by @Fahrihamzah

Pantesan ada partai paling getol nolak dana saksi...dialah yg hari ini paling curang....masak 1+6+5=165.

Aktivitas beli suara partai itu memang gila dan memang lubangnya adalah ketiadaan saksi lengkap.

Kesepakatan #BelanjaSuara oleh #PartaiCurang rupanya sudah dirancang sejak awal....saksi adalah pintunya.

Apa akibat kalau saksi tidak lengkap?

Jika TPS saksinya tidak lengkap maka tidak semua partai merasa poses pemilu ada yang jaga...

Ketika kartu suara dihitung sebelum di coblos...ketika DPT di absen dan dibaca ulang...

Semua proses detail pemilu di TPS memiliki lubang yang mengharuskan penerimaan semua peserta.

Lubang akhirnya adalah penghitungan suara dan tabulasinya. Semua memerlukan saksi.

Bayangkan kalau saksinya tidak ada? Siapa yang menjamin keabsahannya?

Kenapa lubang tidak ditutup saja dari awal?


*Twit @Fahrihamzah (18/4/2014)

(Video) Setelah Shalat Jum’at, Erdogan ‘Jualan’ Roti


Setelah usai shalat Jum’at, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan memborong roti yang dijual di luar sebuah masjid. Setelah itu Erdogan ‘berjualan’ roti simits (roti khas Turkish) dengan membagi-bagikannya kepada orang-orang di luar masjid.

Video ini diunggah oleh pengguna YouTube bernama “Cihan Haber Ajansi”, 24 Januari 2014 yang lalu. Diduga kejadian ini terjadi pada 15 Februari 2013 tahun lalu, sebagaimana pernah dilansir situs hurhaber.com pada hari itu.

Di hari yang berbeda, Erdogan juga pernah melakukan hal yang sama, yaitu tanggal 20 September 2013 sebagaimana yang pernah dilansir situs Zaman Politika. (dakwatuna/hdn)

Tanggapan Atas Tulisan Bung Fahrizal Aziz yang berjudul “Harusnya PKS tidak seperti itu”


Mohon maaf sebelumnya, saya harus menuliskan ini karena kegelisahan pribadi. Terutama ketika membaca tulisan / artikel saudara Fahrizal Aziz yang berjudul “Harusnya PKS Tidak seperti itu”. Saya gelisah karena beberapa sahabat saya “meng-aminkan” kebenaran tulisan ini. Bagi saya ada beberapa kesalahan pemahaman sejarah dan konteks oleh Bung Fahrizal yang perlu diluruskan dalam tulisan itu.

Baru saya membaca judulnya saja kok rasanya sudah memberi kesan negatif untuk PKS. Padahal dalam artikel bung Fahrizal Aziz membahas tentang PKS dan PDIP yang sering disebut. Kenapa judulnya hanya dimunculkan PKS ? Bagi saya sebuah judul yang baik harus mencerminkan sesuai dengan isinya. Semoga judul tsb tidak sengaja untuk menyudutkan pihak tertentu atau sekedar mencari sensasi.

Wallahua’lam.

PERTAMA, rakyat Jakarta sudah hampir putus asa dengan masalah banjir & kemacetan yang tak kunjung terselesaikan. Maka terpilihnya  Jokowi sebagai Gubernur DKI dianggap dapat memberikan harapan baru . Saya saja bangga dengan gebrakan-gebrakan Jokowi dalam aksi membenahi Jakarta. Namun rakyat Jakarta lah yang menilai semua itu. Mereka yang merasakan langsung dampaknya. Jika pada kenyataannya rakyat Jakarta tidak puas dengan kinerja Gubernur DKI maka sejarah akan terulang, yaitu rakyat akan mencari sosok lain yang dianggap dapat memberi harapan baru bagi Jakarta. Sebagaimana  dulu citra Fauzi Bowo dijatuhkan dan mengangkat sosok baru Jokowi. Jadi dimunculkannya sosok Aher masih dalam kategori wajar.

KEDUA, seandainya  Bung Fahrizal  bilang kalo Fahri Hamzah itu banyak omong, maka saya akan bersepakat. Terkait kultwit Fahri Hamzah, saya tidak sepakat jika itu disebut aib. Itu adalah rekam jejak kepemimpinan Megawati , dianggap baik atau buruk yang jelas its based on fact. Toh Megawati sudah menjelaskan bahwa kebijakan saat itu adalah legal dilakukan , bahkan telah direstui oleh MPR kala itu.

Saya heran pada Bung Fahrizal yang mempermasalahkan hal ini. Ingat ketika video iklan politik PKS yang mencantumkan Soeharto sebagai salah satu pahlawan bangsa. Lihat betapa banyak Media & Parpol lain termasuk PDIP  yang mengkritik habis-habisan dengan mengungkit dosa Orde Baru. Artinya adalah banyak yang menganggap masa Orde Baru Soeharto sarat dengan aib/ dosa/ kegagalan. Nah,,apakah itu juga etis ?

Kemudian Bung Fahrizal menyimpulkan bahwa “semakin susah membedakan mana Partai Islam dan yang tidak”. Terlalu dangkal bagi saya untuk menyimpulkan citra sebuah Parpol hanya dengan ulah segelintir kadernya. Jika tidak suka dengan ulah Fahri Hamzah maka kritik saja pribadinya, bukan dengan men-judge Partainya. Saya berharap Bung Fahrizal tidak ikut “menggarami lautan”.  Bung bilang tidak suka antar Parpol saling menjatuhkan dengan merusak citra, lantas apa maksud tulisan Bung yang menyudutkan PKS itu?

Maaf jika saya terlalu jujur mengatakan bahwa Tulisan Bung Fahrizal adalah provokatif dan berpotensi menjatuhkan citra Partai Islam.

KETIGA, Saya sepakat bahwa upaya membanggakan diri agar terlihat lebih baik dari yang lain adalah perbuatan yang buruk. Namun menyebarkan kebaikan suatu partai agar diketahui dan memperoleh simpati masyarakat adalah sah dalam kampanye. Wajar jika dalam kampanye simpatisan membagus-baguskan partainya. Yang aneh jika simpatisan menjelek-jelekan partainya sendiri.

Media massa bukan pihak ketiga Bung. Tidak logis jika PKS hany diam dengan kebaikannya dan mengharapkan media seperti yang bung sebutkan (Metro tv, Tv one, kompas, jawa pos dll) mau memberitakan kebaikan PKS, terlebih dalam masa kampanye.

-              Metro tv itu milik Surya Paloh (Nasdem) ,

-              TV One milik Bakrie (Golkar),

-              kompas (afiliasi masih misterius),

-              Jawa pos milik Dahlan Iskan (Demokrat).

Tak ada pihak ketiga bung. Media massa sekarang adalah milik Parpol.

Ingat ketika Ardi Bakrie marah besar gara2 Vivanews memposting iklan tentang Jokowi.

PKS ?? hanya punya PKS Piyungan yang gencar. Itupun cuma media online.

Saya hargai betul kepedulian Bung Fahrizal untuk menasehati PKS, namun alangkah baiknya tulisan  langsung disampaikan kepada yang berkaitan (PKS ataupun Fahri Hamzah). Bukan diposting di media massa seperti ini. Apalagi dengan judul yang menyudutkan seperti itu.

Sungguh saya tidak rela karena tulisan bung itu telah membuat sahabat saya (simpatisan PKS) menjadi goyah kepercayaannya kepada PKS lantaran membaca tulisan yang tidak didasari pemahaman sejarah dan konteks yang lebih mendalam.

Semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua.

Bojonegoro, 18 April 2014

Wallahua’lam.

Yuda

Kisah Ismail Haniyah, PM Palestina yang Rendah Hati dan Sederhana


Pada Jumat, 18 April 2014, PM Palestina, Ismail Haniyah, memenuhi undangan aqiqah dari salah seorang rakyatnya di Jalur Gaza bernama, Ala’ Al-Hindi.

Al-Hindi mengundang PM Haniyah melalui selembar surat yang ditulisnya, “Saya hanyalah seorang rakyatmu yang sederhana, tidak mempunyai permintaan khusus atau maksud apapun, tetapi saya hanya berkeinginan mengundangmu untuk mengunjungi rumah saya yang sederhana, dalam rangka kelahiran anak saya baru-baru ini.”

PM Haniyah pun memenuhi undangan yang tidak biasa bagi seorang pemimpin sekelas perdana menteri tersebut, tanpa harus melewati protoker yang rumit dan berliku.

Tatkala PM Haniyah datang, sang tuan rumah, Ala’ Al-Hindi Abu Mahmoud, memberinya tiga hadiah khusus atas kesediaannya datang di sela-sela kesibukan mengurus negara. Hadiah tersebut berupa nasyid islami yang dikarangnya sendiri khusus untuk Haniyah, kedua juga nasyid islami tentang perjuangan Islam, dan ketiga sebuah pena.

Melihat keramahan dan kerendah-hatian Sang Perdana Menteri, Ala’ pun tak segan meminta hadiah buku yang dinilai paling berpengaruh bagi perjalanan hidup Haniyah.

Memenuhi permintaan tersebut, tanpa sungkan PM Haniyah menghadiahkannya buku berjudul Abjadiyat At-Tashawur Al-Haraki lil Amal Al-Islami karangan dai kondang Fathi Yakan.

Keluarga ‘Ala Al-Hindi tampak sangat bahagia dengan kesediaan PM Haniyah untuk berkunjung ke rumah mereka.

Begitulah potret kepemimpinan PM Haniyah sehingga memiliki popularitas tinggi di mata rakyatnya dalam makna yang positif. Buah dari kesederhanaan dan sikap rendah hatinya dalam berinteraksi dengan berbagai kalangan masyarakat di Jalur Gaza. (paltimes/rem/dakwatuna)

Hasil Rekap Suara, PKS Pimpin Parpol - Parpol Islam


Perolehan suara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di kecamatan Pancoran unggul dari partai - partai Islam lain. Urutannya adalah pertama PKS, kedua PPP, ketiga PKB, keempat PAN dan terakhir adalah PBB.  Semua partai Islam sebaiknya mesti legowo untuk bergabung menyatukan kekuatan dalam sebuah koalisi bersama mewakili suara ummat.

Semenjak meninggalnya KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan 'hilangnya' Amin Rais dari peredaran politik nasional, partai Islam dan tokohnya tidak diperhitungkan lagi oleh para elit partai nasionalis.

Kini PKS dan partai-partai Islam terus bergerak menjalin komunikasi intensif dan menyiapkan kesektariatan bersama untuk menggalang konsolidasi politik nasional jelang pemilu presiden. Semua elemen Islam harus bersatu dan sudah saatnya tampil sebagai kekuatan politik yang cerdas, terorganisir dan konsisten dalam memperjuangkan nilai-nilai perubahan yang sejalan dengan aspirasi rakyat, spirit Pancasila dan UUD 1945.

PKS sebagai kekuatan riil siap tampil menjadi lokomotif menghadapi manuver koalisi partai – partai nasionalis. PKS memiliki basis massa yang 'real' jika dibandingkan dengan beberapa parpol yang beraliran yang sama. Sadar akan kondisi tersebut, PKS harus siap menjadi pemimpin koalisi parpol Islam. Salah satu dasarnya adalah kesiapan semua infrastruktur dan kader yang dimiliki PKS.

PKS dalam membangun bangsa dan negara tidak bisa berjalan sendiri, melainkan membutuhkan harmonisasi dengan parpol lain dan juga elemen masyarakat. Oleh sebab itu, PKS  sangat terbuka untuk berkoalisi dengan partai lain dalam membangun bangsa.

PKS selama ini membangun sistem dan struktur partai bukan mengandalkan figur seseorang. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila suara PKS terus meningkat dari setiap penyelenggaraan pemilu seperti halnya di kecamatan Pancoran, suara PKS naik 12 persen dibanding Pemilu 2009.

Masyarakat Indonesia yang saat ini semakin religius, perlahan akan berkorelasi dengan keberpihakan mereka kepada partai Islam termasuk PKS. Dia mengatakan masyarakat semakin cerdas dalam melihat masalah dan memilih partai yang bekerja nyata bagi mereka. PKS dan parpol – parpol Islam percaya dengan ideologi dan asas yang mereka miliki, mereka  akan terus menjaga hasil karya yang sudah mereka perbuat untuk bangsa ini.

Friday 18 April 2014

Peti Fir’aun Zaman Nabi Musa Ditemukan di Israel


SARKOFAGUS langka dan unik bergaya Mesir kuno dikabarkan telah ditemukan oleh arkeolog di Lembah Yizreel, Israel.

Setelah bekerja untuk mengungkap temuan selama tiga minggu, arkeolog menemukan bahwa peti mati kuno menampilkan ukiran rinci wajah dan cincin bertuliskan nama seorang Firaun Mesir.

Kerangka dalam peti  diyakini milik seorang pemimpin Kanaan yang pernah menjabat firaun setelah Mesir kuno menaklukkan daerah Palestina.

Pada cincin yang terbungkus kertas itu memiliki nama Firaun Seti I di atasnya, menyiratkan bahwa mungkin dari abad ke-13 SM.

Seti I adalah ayah dari Ramses II, yang sering diidentifikasi sebagai Firaun yang tenggelam di Laut Merah selama era Nabi Musa. [sm/islampos/wb]

Freeport Bagi Dividen Rp24 Trilyun, Untuk Indonesia Nol


Di AS, Freeport bagikan dividen US$ 2,19 miliar (Rp 24,9 triliun). Tapi di RI tidak membagi dividen. Padahal, dari belasan anak usaha mereka, hanya PT Freeport Indonesia yang pendapatan dan labanya naik.

Freeport McMoran membagikan dividen US$ 2,25 per saham atau total US$ 2,19 miliar. Nominal tersebut jika dirupiahkan setara dengan Rp 24,9 triliun (kurs Rp 11.400/US$).

Tahun buku 2013, perusahaan raksasa tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut mampu membagikan sekitar 84 persen dari total labanya buat para pemegang saham mereka di bursa saham Wall Street, New York. Pembagian dividen akan dimulai pada awal Mei 2014.

Asal tahu saja, pembagian dividen Freeport di AS ini merupakan yang terbesar dalam tiga tahun terakhir. Padahal, secara keseluruhan pendapatan dan laba belasan anak usaha Freeport mencatat kinerja buruk di 2013.

Hanya PT Freeport Indonesia yang pendapatan dan labanya naik. Pendapatan PT Freeport Indonesia di 2012 mencapai US$ 4,1 miliar menjadi US$ 4,4 miliar di 2013. Sedangkan laba kotor dari US$ 1,3 miliar di 2012 menjadi US$ 1,5 miliar di tahun lalu.

Namun justru di Indonesia yang tidak ada pembagian dividen. Entah di negara-negara lokasi tambang Freeport lainnya, apakah bernasib sama dengan Indonesia atau tidak.

Rozik B Soetjipto, Presdir PT Freeport Indonesia, seperti dikutip dari Kontan, Kamis (17/4/14), mengatakan, selain Indonesia, tambang Freeport antara lain ada di Peru, Amerika Utara dan Afrika.

Alasan Freeport tidak membagikan dividen di Indonesia karena laba perseroan digunakan untuk investasi proyek baru. Proyek tersebut membutuhkan biaya US$ 1 miliar per tahun. “Lihat saja, investasi kami di 2013 lalu sebesar US$ 1,03 miliar. Bandingkan dengan keuntungan kami,” kata Rozik kepada Kontan.

Sebelumnya, MS Hidayat, Menteri Perindustrian, juga menganggap wajar jika Freeport tidak menyetor dividen ke RI. Keputusan tidak membagi dividen ini sudah disepakati saat RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), yang juga direstui perwakilan pemerintah. Dalam hal ini pastilah pihak dari Kementerian BUMN  yang hadir mewakili.

“Dalam RUPS mereka ada porsi pemerintah Indonesia. Saya tidak tahu siapa yang mewakili Indonesia dalam RUPS, tapi bisa ditanyakan,” kata MS Hidayat.

Untuk diketahui, meski bukan BUMN, Pemerintah RI memiliki saham sebesar 9,34 persen di Freeport Indonesia. Sejak dua tahun terakhir, Freeport tidak menyetor dividen ke pemerintah.(fimadani)

Bukti PKS Bisa Bertarung


Bertambahnya jumlah kursi PKS dari 1 menjadi 3 di kabupaten Pasuruan Jawa Timur bisa dikatakan sebagai sesuatu yang luar biasa karena mengingat Pasuruan adalah salah satu basis nahdhiyin yang sejak dulu sulit ‘ditaklukkan’. Kemenangan ini tentunya harus kita syukuri sebagai nikmat dari Allah dan ujian bagi PKS untuk terus berkontribusi membangun Pasuruan.

Pemilu 9 April lalu adalah pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga bagi kita kader dan caleg PKS Kabupaten Pasuruan. Semangat ‘bertempur’ dan bekerja keras telah ditabuhkan sejak bertahun-tahun di ‘kandang macan’ tersebut. Membangun jaringan dikalangan keluarga, ‘masuk’ di jaringan kaum nahdhiyin, komando kerja yang terstruktur dan  membangun struktur lengkap sampai tingkat desa dan memberdayakannya adalah beberapa faktor penting yang membuat PKS kabupaten Pasuruan siap ‘bertarung’ di pileg 2014. Dan akhirnya, Alhamdulillah, hasil penghitungan sampai penetapan di Kecamatan, PKS kabupaten Pasuruan mendapatkan 3 kursi.

Berita kemenangan dan bertambahnya kursi  di daerah lain terutama di Jawa Timur dan  Jawa Tengah  sebenarnya (semoga ini bukan termasuk kesombongan), adalah bukti bahwa kita bisa’ bertempur’ dan ‘bertarung’ dalam kondisi apapun.

Sekarang semua kader di kabupaten Pasuruan dan mungkin di daerah-daerah lain harus memaknai kemenangan ini sebagai motivasi tinggi dan inspirasi untuk terus memberikan cinta dan kerja keras kita untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat di daerah masing-masing. Yang akan duduk dikursi dewan haruslah menjadi inspirator dan motivator bagi kader, simpatisan lainnya dan konstituennya untuk perubahan yang lebih dahsyat lagi.


*by Cak Ing 91/Mohammad Nur
(Koordapil 4 PKS Kabupaten Pasuruan)

Pemilu Legislatif 2014, Mimpi Buruk Media Mainstream


Pemilu Legislatif 2014 menjadi mimpi buruk bagi industri media massa raksasa di Indonesia. Betapa tidak? Media massa arus utama gagal mewujudkan harapan sejumlah capres dan cawapres yang notabene adalah pemilik media massa. Tengok saja pasangan Win-HT yang mendominasi pemberitaan di sejumlah media massa di bawah perusahaan MNC Group. Berdasarkan hitung cepat yang digelar sejumlah lembaga survei, partai politik pasangan ini (Hanura) bahkan tidak mampu melampaui beberapa parpol Islam, yang sebelumnya diprediksi bakal gagal meraih simpati masyarakat. Harapan mendapat respon positif dari rakyat Indonesia kandas, karena iklan, program televisi dan lain sebagainya yang tayang di media massa yang bernaung di bawah MNC Group, gagal menciptakan citra yang positif.

Capres dari Partai Golkar pun demikian, Aburizal Bakrie alias ARB adalah raja media Viva Group (TVOne, ANTV dan Viva.co.id). Media massa yang dikuasainya tidak mampu mengerek suara partainya hingga 25 persen, persentase yang menjadi ambang batas pencalonan presiden. Dengan angka demikian, sulit bagi Golkar mengajukan capres tanpa berkoalisi dengan parpol lain. Dikutip dari Harian Umum Republika (10/4), ARB sendiri mengakui kegagalan partainya untuk menyentuh target pemerolehan suara yang telah ditentukan.

Begitu pula dengan Partai Nasdem. Surya Paloh, sang pemilik Metro TV dan Media Indonesia, harus gembira dengan pemerolehan suara di bawah Ksatria Bergitar, Rhoma Irama yang menjadi Capres PKB. Pidatonya yang berapi-api di setiap program berita di Metro TV gagal mendapat simpati masyarakat.

Pekerja kreatif yang tergabung dalam tim sukses masing-masing partai politik tentu bekerja keras. Kemasan iklan dibuat sedemikian rupa agar pasangan yang dijual, laku di tengah-tengah masyarakat. Namun menjadi ironis, belanja promosi yang sudah dikeluarkan begitu besar, tidak memberikan hasil sesuai harapan.

Pelajaran yang bisa dipetik dari fakta di atas adalah, penguasaan media massa raksasa tidak memiliki korelasi signifikan dengan peningkatan persepsi publik tentang sosok individu atau pun partai politik. Media massa memang memiliki peranan penting untuk menciptakan citra positif, tapi jika citra yang dibangun hanya kemasan luar, maka menjadi tidak efektif. Komunikasi searah yang dibangun oleh media massa konvensional, menjadikan penilaian terhadap objek di dalamnya menjadi absurd dan tidak jelas. Istilah obyektivitas dan independen sebenarnya hanya jargon, karena produk yang dihasilkan tidak benar-benar obyektif dan tentunya juga tidak independen.

Bisa dibilang, media massa saat ini sudah menjadi wadah politik yang tidak melukiskan realitas politik sebenarnya. Talkshow di televisi, iklan dengan bujet miliaran rupiah dan peliputan berita yang massif menjadi sebuah hiper realitas yang terputus sama sekali dari realitas politik di alam nyata yang sebenarnya. Angka-angka prediksi di media massa hanya menjadi semacam realita kedua yang berbeda dengan realita di dunia sesungguhnya.

Media Televisi saat ini menjadi ajang politisasi para pemilik media. Harian umum berubah menjadi politik yang hidup dalam wujud simulasinya di dalam ruang pencitraan. Berbagai sudut pandang menghiasi informasi, ide, pemikiran, maupun gagasan yang tidak lagi mempresentasikan politik yang sesungguhnya di dunia nyata. Hal itu terbukti dengan hasil pemerolehan suara sementara dalam Pemilu Legislatif 2014.

Gempuran iklan capres, partai politik maupun calon anggota legislatif demikian deras di media massa sebelum 9 April 2014. Hal itu sesuatu yang jamak terjadi setiap perhelatan lima tahunan di Indonesia. Iklan-iklan tersebut diproduksi secara profesional dengan melibatkan kru yang tidak sedikit. Tayangan iklan tersebut menjadi lukisan realitas yang sarat dengan distorsi.

Mengapa disebut demikian? Tujuan dibuatnya iklan adalah agar elektabilitas meningkat pada hari pencoblosan. Namun, pada kenyataannya, pada tingkat ekstrem dia benar-benar tanggal dari dunia realitasnya. Lukisan yang berbeda antara harapan dengan kenyataan. Kondisi demikian akan melahirkan logika pembiakan citra yang di dalamnya telah terputus dari kenyataan sosial masyarakat.

Era Keterbukaan Tanpa Batas

Saat ini, merupakan era di mana keterbukaan informasi dan komunikasi benar-benar tidak terbendung. Internet menjadi platform yang unggul atas media konvensional. Konvergensi media tidak bisa lagi ditahan karena kesaktiannya mampu mengalahkan dominasi media massa arus utama yang berjalan di atas kertas atau frekuensi udara. Coverage area atau wilayah sebaran dari media internet tidak terbatas. Fakta tidak perlu ijin resmi untuk mendirikan media internet menjadi keunggulan tersendiri. Murahnya biaya hosting dan domain juga menjadi fakta lain yang tidak bisa dibantah.

Dengan kondisi demikian, pertempuran partai politik pemilik media dengan non-pemilik media pada pemilu legislatif 2014, menjadi seimbang. Tidak ada bedanya antara Hary Tanoesoedibyo, pemilik perusahaan media raksasa MNC Group dengan Anis Matta, Presiden PKS yang hanya mengandalkan www.pkspiyungan.org untuk menyampaikan informasi dan gagasan parpol. Jika HT memproduksi iklan politik hingga miliaran rupiah, maka pertanyaannya untuk apa? Toh dia bisa dikalahkan PKS yang bermodalkan website dan akun-akun kader di twitter.

Jika akun-akun buzzer di twitter sukses meredam laju Jokowi Effect dengan black campaign sebelum 9 April 2014, lalu di mana pengaruh dominasi media massa arus utama? Tulisan ini tidak membahas keberadaan akun-akun tersebut, namun fokus pada komparasi dan pengaruh antara media massa arus utama dengan media massa alternatif. Jika opini publik bersemai indah di dunia twitter, untuk apa lagi iklan ditayangkan di televisi?

Media massa alternatif ini mampu menggusur dominasi industri media raksasa. Bagaimana bisa akun anonim memiliki informasi lebih cepat dari media massa arus utama? Bagaimana bisa televisi nasional “mencuri” video di situs youtube lalu menyiarkan ke publik sebagai program setengah jam? Bagaimana bisa analisa yang berseliweran di sosial media menjadi bahasan utama di beberapa media massa nasional? Bagaimana bisa tulisan akun anonim membuat kebakaran jenggot media massa mainstream yang memiliki tagline enak dibaca dan perlu?

Selain itu semua, Kehadiran Internet Service Provider (ISP) yang menjamur bak cendawan di musim hujan, menjadi faktor mempercepat lahirnya “revolusi media massa” di tanah air. Ini adalah fakta yang tidak bisa dibantah lagi. Kehadiran media internet saat ini seperti penemuan mesin uap di abad pertengahan. Jika sebelumnya industri digerakkan oleh tenaga manusia dan hewan, maka mesin uap hadir menggeser itu semua. Maka lahir revolusi industri yang kemudian memicu perang dunia.

Percayalah, kemajuan teknologi informasi ini akan mengubah wajah media massa kita. Tinggal kembali kepada diri kita bagaimana menyikapinya.

*)Penulis Buku Kezaliman Media Massa Terahadap Umat Islam
Mantan Jurnalis TV-One

INI 12 KUNCI JAWABAN menghadapin ‪#‎JASMEV‬ Ketika Nabi Jokowi dikritik


Q01. Instropeksi dulu, apakah kalian sudah bener..?
A01. Kenapa harus Instropkesi..? Emang gw nyapres..?

Q02. Apakah agama kalian mengajarkan caci-maki..?
A02. Ga bawa agama tuh, ini bukan forum agama, ini forum politik..
Lagian siapa yg menghina, kita mengkritik..
Kadang aja agak kebablasan, sebagai lelucon..
Kalo lo ga terima kritik, jangan buka sosmed..

Q03. Jangan fitnah, fitnah lebih kejam daripada membunuh..!
A03. Fitnah..? Cuma orang kurang wawasan, fanatik, atau
Pasukan Nasi Bungkus yang bilang kritik ke Jokowi adalah Fitnah..
Karena kita bicara Fakta, ratusan bukti sudah diulas di twitter, facebook, dll, silahkan Googling kalo ga percaya..

Q04. Kurang kerjaan, cuma menghina orang..
A04. Sama donk, lo juga kurang kerjaan ngebela orang..
Gw bukan kurang kerjaan, tapi gw ngisi waktu di tengah kemacetan JAKARTA...

Q05. Pokoknya saya tetep pilih Jokowi..!
A05. Mantap.. Pokoknya tutup mata terhadap semua informasi yang masuk.. Jokowi tetaplah nabi utusan tuhan, isn't it..?
Tipikal fanatik gila, pengkhultusan, kurang wawasan..

Q06. @#$%#$@^%%@$$!@ (Kebun Binatang Keluar)
A06. Ini adalah cerminan kualitas #JASMEV yang ketika terpojok dia
Mencoba mengaburkan topik, dan memancing diskusi menjadi ajang
Caci-maki.. Yang waras jangan terpancing..
Dan mari kita doakan supaya orang2 #JASMEV lekas sembuh..

Q07. Jokowi semakin dihina semakin populer..
A07. Iya, populer kebohongannya..
Pokonya tugas gw sebagai warga negara untuk memberikan
Informasi bahwa ada pengkhianat bangsa jadi capres..
Pokoknya semua rakyat harus tahu pencitraan Jokowi, kebohongan2
Jokowi.. Supaya kita ga menukar nasib bangsa kita dengan uang 60ribu..

Q08. Tunjukan bukti bahwa Jokowi disetir (Boneka)
A08. Nonton TV makanya, jangan nonton joged doank..
Apa pernah Jokowi memutuskan tanpa berunding dengan Megawati..?
Jokowi baru aja ketemu dubes asing.. Secara rahasia..

Q09. Jokowi sudah berprestasi..!
A09. Ehmm.. Apa..? Kartu Sehat..? Basi, itu program jadul..
Kartu Pintar..? Itu juga program basi..
Waduk Rio-rio..? Itu buat komunitas WNI-Keturunan di sekitar waduk..
Kampung Deret..? Itu pencitraan..
Tanah Abang..? Itu hancurkan bisnis pengusaha kain Indonesia (Ga laku)
Apa..? Mana..? Itu kerja siapa..? Program siapa..?
Satu-satunya ide orisinil Jokowi yang berhasil adalah "Penghapusan Topeng Monyet"

Q10. Dunia mengakui kualitas Jokowi..
A10. Dunia mana..? Majalah atau Website milik Arkansas Connection..?
Majalah Fortune..? Website Citymayors..?
Cek dulu siapa pendirinya dan siapa pemiliknya..

Q11. Rakyat Indonesia cinta Jokowi..
A11. Rakyat Indonesia mana..? Rakyat JASMEV..? Surva Survey..? LSI dkk itu terbukti melakukan kebohongan publik, mark up data survey PDIP dan Jokowi, untuk memanipulasi psikologi rakyat.. 19% Itu + Curang..
Dan itu legislatif lho.. Artinya yg pilih PDIP itu karena sarat kepentingan, mungkin uang, mungkin jajaran keluarga caleg, dlsb..
19% itu bukan milik Jokowi..

Q12. Ini group para pembenci, penghujat, menularkan kebencian kepada sesama..!
A12. Kami ada karena Jokowi, tidak ada asap jika tidak ada api..
Kami adalah bentuk perlawanan rakyat, melawan cyber army bayaran..
Kami tidak dibayar, kami bukan Organisasi, kami tidak terorginisir, kami suara rakyat..
Jokowi lah yang menebarkan perpecahan diantara kita..
Buktinya PDIP Pecah, Puan dan Prananda Pecah..
Mega dan Guntur Pecah, Jakarta Pecah..
Indonesia Pecah..!
Semua karena Jokowi..!